Jakarta (Antarariau.com) - Impor ponsel turun drastis menjadi 11,4 juta unit dengan total produksi dalam negeri 60,5 juta unit untuk 34 merek pada 2017 dibanding sebelumnya yang mencapai dari 18,5 juta unit dengan produksi dalam negeri 68 juta unit.
Dan, tahun 2017, impor ponsel turun menjadi 11,4 juta unit, sedangkan produksi ponsel di dalam negeri 60,5 juta unit untuk 34 merek, 11 di antaranya adalah merek lokal, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Kesebelas merek lokal tersebut, yaitu SPC, Evercoss, Elevate, Advan, Luna, Andromax, Polytron, Mito, Aldo, Axioo, dan Zyrex. Produk nasional ini telah memiliki branding kuat untuk pangsa pasar menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas
Kementerian Perindustrian mencatat, pada 2013, impor ponsel mencapai 62 juta unit dengan nilai sebesar 3 miliar dollar AS. Sedangkan, produksi dalam negeri sekitar 105 ribu untuk dua merek lokal.
Akhirnya, pemerintah mengeluarkan regulasi yang bertujuan mengurangi produk impor dan mendorong produtivitas di dalam negeri.
Hasilnya, pada 2014, impor ponsel mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, menjadi 60 juta unit. Sementara itu, produksi ponsel dalam negeri tumbuh signifikan menjadi 5,7 juta unit.
Kemudian, pada 2015, produk impor merosot hingga 40 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 37 juta unit dengan nilai USD2,3 miliar. Sedangkan, produksi ponsel di dalam negeri semakin meningkat sebesar 700 persen dari tahun 2014, menjadi 50 juta unit untuk 23 merek lokal dan internasional.
Tahun 2016, produk impor ponsel menurun kembali sekitar 36 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 18,5 juta unit dengan nilai USD775 juta. Untuk ponsel produksi dalam negeri meningkat sebesar 36 persen dari tahun 2015, menjadi 68 juta unit.
Sebagai bangsa Indonesia, seharusnya kita patut bangga terhadap produk ponsel yang dihasilkan industri dalam negeri, tegas Airlangga.
Bahkan, semakin meningkatnya kemampuan daya saing ponsel nasional, akan menguatkan citra positif dan popularitas produk tersebut di mata konsumen domestik dan internasional.
Industri telepon seluler (ponsel) di dalam negeri mengalami pertumbuhan jumlah produksi yang cukup pesat selama lima tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah memacu pengembangan di sektor telekomunikasi dan informatika (telematika) tersebut.
Meningkatnya produksi ponsel di Indonesia, antara lain karena penciptaan iklim usaha yang kondusif serta kebijakan hilirisasi dan pengoptimalan komponen lokal sehingga lebih banyak memberi nilai tambah, pungkas Airlangga.
Berita Lainnya
Tahukah Anda, Ternyata Ponsel Bisa Sebabkan Depresi
07 August 2017 12:05 WIB
ASN di Kabupaten Kepulauan Meranti berikrar netralitas dalam Pilkada 2024
16 November 2024 19:46 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
Mafirion apresiasi capaian kinerja Kanwil Kemenkumham Riau dalam kunjungan kerja
14 November 2024 10:22 WIB
Ormas PBB Pinggir diminta berkontribusi dalam pilkada
13 November 2024 15:28 WIB
Alwi Farhan bertekad lebih baik dalam turnamen level atas
13 November 2024 12:48 WIB
Mantan Menlu Marty Natalegawa sebut Indonesia harus punya pengaruh dalam keanggotaan BRICS
12 November 2024 13:41 WIB