DPRD Desak Polisi Ungkap Penembakan Warga Kuansing

id dprd desak, polisi ungkap, penembakan warga kuansing

Pekanbaru, 10/6 (ANTARA) - Anggota Komisi A DPRD Riau Bagus Santoso mendesak polisi segera mengungkap pelaku penembakan saat terjadi bentrokan antara polisi dengan warga di Desa Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Dalam bentrokan itu seorang warga meninggal dunia.

"Kalau memang penembakan tersebut menyalahi aturan, maka institusi kepolisian harus menindak tegas oknumnya," kata Bagus Santoso di Pekanbaru, Kamis.

Dua warga tertembak, satu diantaranya meninggal dunia saat bentrokan antara aparat dan warga di Desa Cengar, Selasa (8/6) lalu.

Insiden tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga terhadap bagi hasil panen kebun plasma seluas 9.340 hektare (ha) yang dikelola perusahaan KUD Prima Sehati bersama perusahaan perkebunan PT Tri Bakti Sarimas (TBS).

Warga telah beberapa kali berunjuk rasa sejak Mei lalu. Akibat pihak KUD dinilai terus ingkar janji, ratusan warga akhirnya melakukan pemanenan paksa di kebun plasma seluas 100 ha.

Bentrokan pecah saat sekitar 200 aparat Polres Kuansing dan Brimob Polda Riau mencoba menghentikan aksi tersebut.

Korban meninggal dunia bernama Yusniar (47), yang diduga mendapat dua luka tembakan di dada. Sedangkan, korban yang terluka bernama Disman (40).

Bagus juga mengimbau agar polisi bersikap profesional dengan melakukan proses hukum tanpa pandang bulu. Sedangkan penindakan hukum terhadap warga sebaiknya dilakukan dengan objektif.

Hingga kini Kepolisian Resor (Polres) Kuansing belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden penembakan tersebut. Kapolres Kuansing AKBP RA Kasenda mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan.

Ia berjanji polisi akan tetap bersikap profesional, dan karena itu ia meminta semua pihak tidak menyudutkan polisi dalam insiden tersebut. Menurut dia, bentrokan tersebut juga mengakibatkan empat petugas luka parah dan satu unit mobil patroli dibakar massa.