Simulasi Pengamanan Pilkada Riau, Kerusuhan hingga Bom di Kantor KPU

id simulasi pengamanan, pilkada riau, kerusuhan hingga, bom di, kantor kpu

Simulasi Pengamanan Pilkada Riau, Kerusuhan hingga Bom di Kantor KPU

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan personel gabungan Kepolisian Daerah Riau menggelar simulasi pengamanan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam kegiatan Ops Mantap Praja Muara Takus 2018.

Simulasi yang melibatkan seluruh unsur kepolisian termasuk Brigade Mobil tersebut digelar di halaman Sekolah Polisi Negara (SPN) Kota Pekanbaru, Jumat pagi.

Simulasi sendiri dilakukan guna memastikan seluruh tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mulai dari pendistribusian logistik, kampanye hingga rekapitulasi dan pengumunan oleh KPU berlangsung aman.

Pantauan pewarta Antara di lapangan, terlihat Polda Riau memamerkan kesiapan pengamanan setiap tahapan Pilkada. Termasuk diantaranya mengantisipasi dan menanggulangi gesekan-gesekan pada saat Kampanye.

Puncak simulasi terjadi saat KPU Daerah Provinsi Riau digambarkan mengumumkan hasil rekapitulasi suara. Salah satu pendukung pasangan calon yang tidak terima dengan pengumuman itu lantas mengerahkan ratusan massa untuk melakukan unjuk rasa di kantor KPU Daerah Riau.

Polda Riau yang sebelumnya telah mengerahkan Pasukan Sabhara berusaha meredam aksi massa yang cenderung mengarah anarkis. Massa digambarkan mulai memukuli dan melempari polisi dengan kayu dan batu.

Polda Riau lantas melapis personel Sabhara dengan Brigade Mobil serta mengerahkan water canon. Beberapa saat kemudian, seluruh aksi massa yang anarkis berhasil diredam. Massa selanjutnya membubarkan diri.

Tidak lama kemudian, polisi menemukan benda mencurigakan di sekitar gedung KPU Daerah Riau. Tim Gegana Polda Riau yang telah siaga langsung mengambil langkah cepat dengan mengosongkan area gedung.

Hasil pemeriksaan tim Gegana, dipastikan bahwa benda mencurigakan itu merupakan bom, sebagai bagian aksi teror pasca rekapitulasi.

Dengan sigap, bom berhasil dijinakkan dan diledakkan. Digambarkan tidak ada korban jiwa akibat aksi teror tersebut.

Kapolda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang mengatakan melalui simulasi tersebut diharapkan penyelenggara Pilkada di Provinsi Riau berlangsung aman hingga terpilih pasangan terbaik dalam pesta demokrasi itu.

"Targetnya penyelenggaraan Pilkada aman lancar dan penuh kesantunan sehingga terpilih pasangan terbaik dari provinsi Riau," katanya.

Polda Riau sebelumnya menyatakan telah menyiagakan sebanyak 9.000 personel guna pengamanan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Empat pasang bakal calon telah mendaftar ke KPUD Riau.

Gubernur Riau petahana, Arsyadjuliandi Rachman memastikan maju untuk kali kedua di Pilkada Riau. Arsyadjuliandi menggandeng Bupati Rokan Hilir, Suyatno, sebagai calon wakil gubernur. Pasangan tersebut diusung oleh Partai Golkar, PDIP dan Hanura.

Pasangan lain yang juga sudah mendaftar adalah Syamsuar-Brigjen TNI Edy Natar Nasution. Syamsuar adalah Bupati Siak, sedangkan Brigjen TNI Edy adalah prajurit aktif yang menjabat Komandan Korem 031 Wira Bima. Pasangan kombinasi birokrat-militer ini diusung oleh koalisi partai politik, PAN, PKS dan NasDem.

Bakal calon ke-3 yang sudah mendaftar adalah Firdaus-Rusli Effendi. Firdaus merupakan Wali Kota Pekanbaru, sedangkan Rusli Effendi adalah salah satu ketua dijajaran Dewan Pimpinan Pusat PPP. Mereka diusung oleh Partai Demokrat dan PPP.

Pendaftar paling akhir pada Rabu malam adalah pasangan Lukman Edy-Hardianto. Pasangan ini diusung oleh PKB dan Gerindra