Polres Dumai Peragakan Simulasi Pengamanan Pilkada

id polres dumai, peragakan simulasi, pengamanan pilkada

Polres Dumai Peragakan Simulasi Pengamanan Pilkada

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Ratusan personel Kepolisian Resor Dumai Riau memperagakan sistem pengamanan pemilu kepala daerah dan pengawalan calon wali kota dalam kegiatan simulasi di lapangan taman bukit gelanggang, Dumai, Rabu.

Dalam simulasi ini Polres Dumai menurunkan personel dari seluruh satuan dan memperlihatkan sejumlah tindakan dan reaksi cepat penanganan kerusuhan, kekacauan dan perusakan tempat pemungutan suara.

Kepala Polres Dumai AKBP Suwoyo menyebutkan, gelar simulasi bertujuan untuk melihat kesiapan dan kemampuan kekuatan unsur polisi dalam mengamankan Pilkada dari potensi gangguan keamanan.

"Proses pengamanan pilkada telah disiapkan 850 personel gabungan TNI Polri dan pemerintah, karena itu kita telah menyiapkan penanganan sejumlah gangguan dan diperagakan dalam simulasi ini," katanya.

Agar pesta demokrasi ini berjalan tertib dan kondusif, dia berharap seluruh aparat menjaga netralitas dan situasi keamanan, baik menjelang atau sesudah Pilkada.

Dirinya juga meminta lima pasang calon wali kota yang sudah resmi jadi peserta Pilkada untuk bekerja sama, baik dalam menjaga situasi keamanan dan mengikuti seluruh ketentuan yang dibuat pemerintah.

"Setiiap calon wali kota dan wakil wali kota kini mendapat pengawalan polisi karena ini juga merupakan salah satu tugas pengamanan yang menjadi tanggung jawab kepolisian," terangnya.

Dalam pelaksanaan simulasi, lanjut dia, diperagakan sejumlah tindakan, di antaranya, penanganan aksi massa yang menghadang rombongan calon wali kota dari kediaman menuju lokasi kampanye.

Kemudian, mengatasi seorang pengacau yang mencoba melukai calon wali kota ketika tengah berorasi kampanye di lapangan terbuka dengan menggunakan senjata tajam.

Simulasi juga memperlihatkan upaya polisi dan petugas linmas menggagalkan rencana sekelompok orang mengacau di lokasi tempat pemungutan suara dengan dalih menolak hasil penghitungan perolehan suara.

Massa yang tidak puas dengan hasil perolehan suara kemudian bergerak ke Kantor Komisi Pemilihan Umum untuk melakukan aksi protes dengan jumlah orang lebih banyak.

Tumpukan massa dalam jumlah banyak berusaha merusak fasilitas Kantor KPU dan mendesak masuk, sehingga terjadi aksi dorong dengan ratusan personel Sabhara yang didukung anti huru hara.

Aksi massa yang semakin liar dan tidak terkendali membuat kegaduhan ini memaksa polisi untuk bertindak tegas dengan menembakkan gas air mata dan semprot air dari mobil water canon.

Sejumlah massa yang dianggap provokator berhasil diamankan polisi dan beberapa orang yang terluka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan medis.

Sebelum simulasi ini, terlebih dahulu diawali deklarasi dan penandatanganan kampanye damai oleh seluruh pasang calon kepala daerah, dipimpin KPU, disaksikan forum pimpinan daerah dan Panwas setempat.