Pelaku Penipuan Loncat ke Sungai Kampar Hindari Persekusi Ditemukan Tewas

id pelaku, penipuan loncat, ke sungai, kampar hindari, persekusi ditemukan tewas

 Pelaku Penipuan Loncat ke Sungai Kampar Hindari Persekusi Ditemukan Tewas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim Gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kepolisian Resor Kampar berhasil menemukan jasad terduga pelaku penipuan yang sebelumnya melarikan diri dari kejaran massa dengan cara terjun ke sungai.

"Jasadnya telah ditemukan pagi ini tidak jauh dari Jembatan Danau Bingkuang," kata Kepala BPBD Kampar, Santoso kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan bahwa jasad terduga pelaku penipuan yang menjadi buronan warga itu ditemukan sekitar 200-300 meter dari Jembatan Danau Bingkuang, atau lokasi dia terjun pada Sabtu lalu (13/1).

Santoso menjabarkan, jasad pelaku ditemukan dalam kondisi telungkup dan mengapung di pinggir Sungai Kampar.

Melengkapi Santoso, Kepala Polres Kampar AKBP Deni Okvianto menuturkan bahwa jasad tersebut saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kota Pekanbaru. Meski telah ditemukan, Deni belum dapat menjelaskan identitas jasad pria tersebut.

"Saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk otopsi," tuturnya.

Sebelumnya pada Sabtu lalu, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut menjadi bulan-bulanan warga.

Pelaku yang diduga spesialis penipuan kepada sejumlah toke sawit di Kabupaten Kampar itu melarikan diri dari kejaran warga dengan mengendarai mobil minibus Avanza.

Dari keterangan kepolisian, salah satu ban mobil bagian depan yang dikendarai pelaku dalam kondisi kempes. Namun, pelaku tetap memacu kendaraannya hingga akhirnya berhenti di Jembatan Danau Bingkuang.

"Pada saat dilakukan pengejaran, mobil Avanza berhenti di jembatan. Kemudian sopir langsung melompat dari atas jembatan," urai Deni.

Pelaku terebut sempat hilang selama dua hari sebelum akhirnya ditemukan pagi ini. Sementara itu, berdasarkan informasi yang digali polisi, pelaku diduga kuat pelaku penipuan dengan modus meminjam uang kepada sejumlah toke sawit di wilayah Kampar.

"Dia mengaku kepada korban sebagai pemilik kebun sawit seluas 40 hektare. Namun dari pengakuan korban, tidak benar," ujarnya.

Polisi sendiri hingga kini masih terus mengumpulkan keterangan sejumlah korban penipuan tersebut serta berupaya mendalami identitas pelaku dengan mengambil keterangan para saksi.