Wanita Disabilitas Pekanbaru Harapkan Perhatian Dari Pemerintah

id wanita disabilitas, pekanbaru harapkan, perhatian dari pemerintah

Wanita Disabilitas Pekanbaru Harapkan Perhatian Dari Pemerintah

Pekanbaru (Antarariau.com) - Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia atau HWDI Kota Pekanbaru telah menjajaki berbagai macam bisnis untuk menopang perekonomian. Kehidupan menuntut mereka mandiri dengan melakukan inovasi-inovasi memproduksi kerajinan tangan, meski hal tersebut tidak menjadi mudah dalam implementasinya.

Salah satunya, kata Ketua HWDI kota Pekanbaru Leni Febrianti mengenai perhatian Pemerintah Daerah maupun pihak swasta terkait pemberian modal usaha. Tak muluk, para wanita penyandang disabilitas ini, hanya ingin bisnis mereka berkembang, pemasarannya meluas, dan ditunjang dengan bantuan fasilitas yang memadai.

"Kami tentu tidak ingin menjadi beban bagi Pemerintah. Kalau Para disabilitas mampu diperdayakan dengan keahlian-ahlian khusus,bisa mandiri dengan bisnis sendiri," ujar Leni.

Selama ini, kata dia, kegiatan-kegiatan yang telah berjalan seperti menyulap sampah-sampah plastik menjadi industri kreatif pun sudah dijajaki. Namun kembali fakum karena sejumlah persoalan.

"Karena keterbatasan jadi kita fakum. Kalau kegiatan saat ini produk kerajinan tangan saja, HWDI Pekanbaru menfasilitasi pemasaran seperti di bazar, iven kegiatannya sangat terbatas sekali," sebut Leni.

Besar harapannya kepada Pemerintah agar peka terhadap kebutuhan kaum difabel.

"Tentu kami ingin punya ruang, akses fisik, bangunan, ekonomi, pinjaman untuk modal dipermudah, akses pendidikan dan pekerjaan yang layak," paparnya.

Sementara, untuk fasilitas dan sarana khusus di ruang pablik. Leni berharap menjadi prioritas Pemerintah untuk mencukupi dan membenahinya.

Dinas Sosial Provinsi Riau mengaku pelayanan publik bagi penyandang disabilitas di Riau saat ini masih terbatas. Sehingga, mengimbau pihak swasta agar menyediakan sarana dan prasarana bagi para penyandang disabilitas di tempat-tempat publik, perkantoran, mal, tempat rekreasi dan lainnya.

"Ruang-ruang publik seperti hotel, mall, tempat rekreasi, kita terus mengimbau pihak pengelola agar menyiadakan ruang khusus yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan para penyandang disabilitas," ujar Kepala Dinas Sosial Riau Dahrius Husein di Pekanbaru, Kamis.

Saat ini, angka disabilitas di Provinsi Riau lebih dari 11 ribu tersebar di seluruh kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Sosial setempat memberikan perhatian serius kepada para penyandang disabilitas atau difabel melalui program-program pelayanan sosial.

"Kita sediakan unit pelayanan khusus bagi difabel, sejumlah kegiatan disertakan di dalamnya. Termasuk kegiatan pelatihan sosial, motivasi, dan penyaluran bantuan," ujarnya pula.

Dikatakannya, sepanjang 2017 program-program bagi difabel sudah berjalan dengan baik, penyaluran bantuan terus disalurkan kepada yang membutuhkan. Bentuk perhatian Pemprov Riau terhadap penyandang disabilitas sejumlah program-program yang juga terdapat di Organisasi Perangkat Daerah lainya, seperti upaya untuk menyamaratakan hak mendapat pekerjaan di Pemerintahan ataupun swasta yang menjadi kebijakan Badan Kepegawaian Daerah.

"Motivasi terus kita berikan, jangan meresa minder. Saya lihat banyak dari mereka punya potensi lebih dari orang pada umumnya, bahkan atlet kita saja ada yang disabilitas. Termasuk orang-orang hebat juga banyak dari para penyandang disabilitas," tutur Dahrius Husein.