Tembilahan (Antarariau.com) - Tiga Desa di Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir terendam banjir sejak Kamis (16/11) lalu dengan ketinggian berkisar antara 75 hingga 90 centimeter.
Ketiga desa yang terkena dampak banjir tersebut adalah Desa Sungai Junjangan, Desa Sungai Raya dan Desa Tasik Raya. Kondisi banjir terparah terjadi di Desa Sungai Junjangan.
Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Muhammad Wardan, Senin mengaku prihatin atas bencana banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Batang Tuaka sejak Kamis lalu. Dia mengaku telah mengarahkan pihak BPBD untuk bertindak cepat menangani banjir yang terjadi di tiga Desa tersebut.
"Saya telah meminta pihak BPBD untuk mendirikan posko, agar merespons cepat upaya penanganan banjir. Saya turut prihatin akan kondisi banjir yang terjadi. Namun, ini semua adalah musibah yang kita tidak tahu kapan akan datang," ucap Bupati.
Bupati mengimbau kepada warga yang terdampak banjir agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian ini. Dia juga mengatakan telah meminta pihak BPBD Inhil untuk terus siaga selama masa-masa banjir dan kedatangan banjir susulan yang mungkin saja terjadi di beberapa hari ini.
"Tetap bersabar, tawakal. Ini cobaan. Kita tidak tahu banjir itu kapan akan terjadi. Saya juga telah mengimbau BPBD bersiaga di posko pengungsian untuk mengakomodir kebutuhan para warga terdampak Banjir sampai banjir dapat benar-benar reda," ucapnya.
Disamping itu, Kepala Pelaksana BPBD Inhil, Yuspik, mengatakan, dari hasil pantauan, banjir yang melanda tiga Desa Kecamatan Batang Tuaka terbilang parah, dimana jalan-jalan di sekitar desa, tepatnya Desa Junjangan tergenang banjir, begitu pula dengan kawasan permukiman warga yang sebahagiannya juga ikut terendam banjir.
"Bahkan siswa dan siswi sementara waktu terpaksa diliburkan karena jalan desa tidak bisa dilewati. Sebagaian warga juga ada yang mengungsi ke rumah keluarga karena air sudah masuk ke dalam rumah. Sedangkan di posko pengungsian sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi," ungkap Yuspik.
Kendati belum ada pengungsi, Yuspik mengatakan, pihak BPBD bersama TNI dan Polri tetap bersiaga di posko pengungsian sampai banjir dapat dipastikan tidak lagi melanda kawasan tersebut.
"Dari evaluasi yang kita lakukan, hujan deras disertai petir dan air pasang sungai masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Artinya, kami masih mewaspadai datangnya banjir. Namun, untuk hari ini, debit air, khususnya di Desa Sungai Junjangan perlahan mulai turun," papar Yuspik.