Pekanbaru (Antarariau.com) - Negara bagian Malaysia Johor dan Malaka mengajak Provinsi Riau bekerja sama dibidang keamanan tapal batas guna memberantas perdagangan dan penyeludupan narkotika dan obat terlarang ke dua wilayah tersebut.
"Kami fokus datang di pertemuan Sosek Malindo dan ini kerja sama intelijen Johor -Melaka dengan Polri, " kata Ketua Polis Johor Komisioner Datuk Mohammad Khalil saat ditemui Antara pada acara pertemuan Sosial ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) ke-16 di Pekanbaru, Rabu.
Datuk Mohammad Khalil menjelaskan pihaknya dalam pertemuan Sosek Malindo yang akan berlangsung pada 7-10 November akan membawa bahasan tentang kerjasama keamanan antara dua negara guna memberantas peredaran narkoba yang masuk lewat perbatasan laut .
Menurut dia pertemuan antara intelijen kedua negara yang lebih dekat diharapkan memiliki kerjasama dan saling membantu, bertukar informasi untuk pemberantasan musuh bersama bangsa tersebut.
"Dalam pertemuan kedua belah pihak banyak yang perlu kita bincangkan dan bertukar fikiran tentang perdagangan narkoba, " katanya.
Walau diakuinya selama ini sudah terjalin kerjasama yang baik antara kedua belah pihak tim intelijen dalam memberantas dan menangkap perdagangan dan penyeludupan narkoba di perairan.
Namun ke depan sambung dia kerjasama yang lebih erat lagi perlu terus dilakukan antara tim narkoba Riau dengan Johor - Melaka.
"Penertiban narkoba selama ini sudah banyak berjaya di perairan kedua belah pihak. Tangkapannya juga ada, hanya statistik tidak boleh disebutkan dan masih dalam perbahasan di mahkamah, " imbuhnya.
Ia menambahkan dalam pertemuan Sosek Malindo ini pihaknya akan berbagi maklumat tentang sindikat perdagangan dan penyeludupan narkoba.
Ia yakin dengan adanya acara ini maka intelijen kedua negara akan lebih kuat.
"Bagi saya di kedua belah pihak termasuk Indonesia juga menghadapi masalah perdagangan narkoba ini, " pungkasnya.
Sementara itu Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Riau Masperi, membenarkan bahwa perdagangan lintas batas yang terjadi selama ini sering menjadi sasaran empuk penyeludupan narkoba.
"Di batas- batas kedua negara ada banyak pintu masuk atau pelabuhan tikus ini sering terjadi penyeludupan narkoba, tadi pak Kapolda sudah setuju ini jadi pembahasan kedua belah pihak, " kata Masperi.
Menurut dia kalau semula kerjasama keduanya untuk pemberantasan Narkoba ini hanya melibatkan Polisi Air maka kedepan akan melibatkan dari Satuan Narkobanya.