Medan, Sumatera Utara (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kota Medan sebaiknya memberlakukan jam malam untuk memberantas aksi begal yang marak sampai meminta korban jiwa pengemudi angkutan online, kata seorang pengamat.
"Jam malam tersebut untuk menertibkan perampokan yang selama ini sangat meresahkan masyarakat," kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Budiman Ginting di Medan, Selasa.
Razia malam akan membuat pembegalan terhadap sopir, pengendara sepeda motor dan masyarakat berkurang yang akhir-akhir ini kian menjadi-jadi dan tidak merasa takut sedikit pun, ujar Budiman.
"Masyarakat jangan sampai merasa takut untuk ke luar rumah, dan polisi harus dapat melindungi mereka dari berbagai ancaman, gangguan dan lain sebagainya," kata Budiman.
Ruang gerak bekal juga bisa dipersempit dengan mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Pos Kamling) di seluruh Kota Medan, yang bisa membersihkan begal yang selama ini membuat takut warga kota Medan.
"Polrestabes Medan harus melaksanakan perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw yang membentuk tim anti begal sebagai antisipasi para pelaku kejahatan jalanan," kata Guru Besar Fakultas Hukum USU itu.
Sopir Grab Car David Juhler Simanjuntak meninggal dunia Minggu dini hari 24 September 2017 dengan puluhan luka tusuk di dalam parit di sebuah jalan di Medan. Mobil Toyota Avanza putih BK 1381 BP milik korban dibawa kabur begal.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB