Pekanbaru (Antarariau.com) - Hampir seribuan bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kampar merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 di hotel Pekanbaru, Selasa (25/7).
HUT IBI kali ini dilaksanakan di Ball Room Lancang Kuning Hotel Furaya Pekanbaru dihadiri seluruh bidan desa, Puskesmas, IBI ranting, bidan rumah sakit sekabupaten Kampar memadati ruang acara.
Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Evarefita, SE,M.Si, mewakili Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. M Harris, Ketua IBI Provinsi Riau, Kasmarni, Wakil Ketua PKK Kabupaten Kampar, Muslimawati Sugeng, Ketua GOW, Hj Elis Suryani, SE, mewakili DWP Kampar, Ny Jhonsabri dan Harmi Yelmi, Yeni Len mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kampar.
HUT IBI kali ini mengangkat tema "Kita kawal kesehatan keluarga dengan layanan holistik dan berkesinambungan" dan seluruh bidan Kabupaten Kampar mengikuti seminar kebidanan disampaikan Dr.dr.Donel S, Spog (K) tentang Penatalaksanaan Terkini Pre-Eklamsia.
Ketua IBI Cabang Kampar, Susilawati, MPH menyampaikan bahwa dalam merayakan HUT IBI kali ini IBI mencapai satu prestasi recor muri dunia dalam hal pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tahun 2017 jumlah pasien yang memiliki kesadaran kesehatan rahim atau dalam mencegah kanker servicks mencapai 1085 pasien. Selama ini biasanya paling banyak 500 pasien,
Kepala Bidang Perlindungan Anak di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar ini menyampaikan dengan HUT IBI ini hendaknya pada bidan meningkatkan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, terutama bagi ibu dan anak.
"Semakin banyak bidan hendaknya mampu menekan angka kematian ibu dalam melahirkan," ujarnya.
Sebuah tantangan besar bagi bidan, bahwa saat ini di Kampar kematian ibu tertinggi di Provinsi Riau.
"Ini harus menjadi perhatian serius dalam hal memberikan pelayanan dan atau melaksanakan program kegiatan kepada masyarakat, seperti KB MKJP di Kampar masih rendah hanya 40 persen pencapaiannya," jelasnya.
Sementara itu, Ketua IBI Riau, Kasmarni menyampaikan bahwa tugas bidan memberikan pelayanan holistik dan berkesinambungan. Bidan berfungsi memberi pelayanan untuk kesehatan ibu dan anak.
Dia jelaskan bahwa untuk meningkatkan status kesehatan ibu perlu dipersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini. Pengawasan ibu sebelum melahirkan sangat menentukan kualitas yang dilahirkan,
Disisi lain dia menyebutkan, IBI adalah anggota LSM, berada di 34 Provinsi Riau dan ada di 508 kabupaten kota, jumlah anggota IBI se-Indonesia sebanyak 227407, "Dengan jumlah itu, diharapkan bagaimana peran bidan bisa diakui di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Kendati demikian dia mengakui kualitas bidan masih bermacam, maka perlu dilaksanakan seminar untuk meningkatkan kualitas SDM dan menambah keterampilan serta ilmu pengetahuan bidan yang ada agar dapat menurunkan kematian ibu dan anak.
Dia sampaikan bahwa IBI mendapat recor muri dunia atas penghargaan memberi pelayanan IVA Test, pencapaian 300 persen melebihi dari 100 persen, artinya bidan cukup peduli terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. M Harris mewakili Bupati Kampar menyampaikan dengan jumlah pasien IVA Tes sebanyak 1085 itu belumlah dapat dibanggakan, sebab dia meyakini tidak semua bidan telah melaksanakan IVA Tes.
"Saya berharap sebelum dilaksanakan atau menerapkan sesuatu kepada orang lain harus mampu dilaksanakan atau diterapkan untuk diri sendiri, saya yakin belum semua bidan Kampar telah memeriksakan kesehatan rahimnya," ujarnya.
Harris menyampaikan informasi gembira untuk para bidan di Kampar, berkat doa dan perjuangan bersama hingga sebanhak 500 bidan PTT dapat diangkat menjadi CPNS, tinggal 18 orang lagi.
Dia mengingatkan agar para CPNS bidan ini tidak menggadaikan SK agar bisa kerja nyaman dan baru bisa kerja kerja dan kerja.
Dalam memberikan pelayanan hendaknya para bidan mampu menjaga ucapan, jangan kasar, pahami keadaan masyarakat dan latar belakangnya serta tabiat, tolong orang dengan hati bukan dengan emosi, layani masyarakat sebaik mungkin.
Mewakili Gubri, Evarefita mengucapkan selamat HUT yang dilaksanakan IBI Kabupaten Kampar, "Bidan adalah garda terdepan dalam pelayanan ibu dan anak, harus sampai ke desa," kata dia.
"Saya sepakat para bidan dapat memberikan pelayanan dengan hati, dapat menjaga diri, sesama teman ingatkan untuk kebaikan, jaga institusi agar tetap terjaga nama baiknya," ujarnya.
Disisi lain dia sebutkan bahwa para bidan harus punya pengetahuan yang cukup agar dapat melayani dengan baik dan menjadi perempuan itu harus sehat, senang dan selalu tersenyum,
"Bidan merupakan profesi yang dinamis, ilmu dan keterampilan serta pengetahuan harus diperbaharui dan di tingkatkan agar profesional di masyarakat, tambahlah ilmu formal dan non formal," pungkasnya.