Tembilahan (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau Muhammad Wardan merasa kecewa oleh tingkah sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah dikarenakan keenganan mereka hadir pada kegiatan Pesantren Kilat dalam mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadan 1438 H.
Pada kegiatan Pesantren Kilat yang digelar oleh TP PKK Kabupaten Inhil dan sejumlah organisasi wanita lainnya di Masjid Al-Huda, Minggu (11/6) tampak jelas sikap pejabat di lingkungan Pemkab Inhil berbanding terbalik dengan kerja keras Bupati Muhammad Wardan yang kerap tampil aktif dan energik demi kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah.
"Saya kecewa kalau yang hadir sedikit sekali. Itulah, diajak untuk hal yang baik saja susah, siapa yang mau dicontoh," ujarnya dengan raut wajah kecewa yang mendalam.
Padahal, selain sebagai syiar agama Islam, melalui kegiatan seperti ini diharapkan dapat lebih meningkatkan silaturrahmi dan kebersamaan, khususnya dalam upaya membangun dan memajukan Negeri Seribu Parit itu.
Pada kesempatan itu, Wardan yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina TP PKK Kabupaten Inhil tampak melakukan absensi secara langsung terhadap para pejabat eselon yang terlihat hadir.
Berdasarkan absensi yang dilakukan, diketahui pejabat eselon yang hadir saat itu hanya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Bagian Hukum Sekretaris Daerah (Setda) beserta Sekretaris, serta Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu. Pejabat eselon lainnya, tidak diketahui keberadaannya.
"Jika diikutkan rasa capek, saya juga capek. Kemarin baru menghadiri acara di Pekanbaru, setelah shalat Ashar kembali berangkat pulang ke Tembilahan untuk menghadiri acara di Masjid Al Huda Tembilahan setelah usai shalat subuh tadi dan lanjut sampai siang ini," paparnya.
Selanjutnya, besok juga dijadwalkan akan menghadiri kegiatan-kegiatan yang lainnya di berbagai tempat. "Ini untuk koreksi dan evaluasi kita," tegasnya.
Ketidakhadiran para pejabat eselon di berbagai kegiatan ini, diakui Bupati Wardan akan menyulitkannya untuk memberikan instruksi dan arahan terkait persoalan-persoalan yang kadang ditemukan secara langsung di lapangan
Dicontohkannya, seperti keinginannya untuk mendapatkan data-data yang benar dan akurat tentang jumlah serta keberadaan anak yatim piatu yang ada di seluruh wilayah di Kabupaten Inhil.
"Bukan mereka (anak yatim piatu) yang ada di Panti Asuhan saja, tapi seluruhnya. Harus didata by name by address-nya, saya perlu data ini, karena sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk memperhatikan mereka, bukan hanya di bulan Ramadan saja, tapi juga di bulan-bulan lainnya," terangnya.
Bahkan diakuinya, hingga memasuki tahun keempat kepemimpinannya, ia belum juga mendapatkan data-data yang dibutuhkan tersebut. Meskipun, sebelumnya sudah diberikan instruksi kepada seluruh Camat, Lurah dan Kepala Desa hingga pihak terkait lainnya.
"Belum ada data-datanya, sehingga bantuan untuk anak yatim tersebut tidak bisa dianggarkan," ungkapnya.
Untuk itu, Ia mengajak seluruh pejabat eselon di lingkungan Pemkab Inhil agar bersama-sama menyemarakkan dan menyukseskan berbagai program dan kegiatan di daerah itu.
"Daripada kita berada di rumah, yok kita kesini mencari pahala. Mari di bulan yang baik ini kita tingkatkan amal ibadah kita, sehingga mendapat berkah, rahmat dan ampunan dari Allah SWT, yang pada akhirnya nanti bisa terbebas dari siksa api neraka," ajak Bupati Muhammad Wardan
Senada dengan itu, Penceramah Al Ustadz H Ahmad Khusairi Lc dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa barang siapa yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, maka akan dihitung jihad fisabilillah sampai kembali pulang ke rumahnya.
"Tidak ramainya yang hadir di acara ini, mungkin karena kekurangtahuan mereka tentang kebaikan-kebaikan menghadiri kegiatan seperti ini," tambahnya. (ADV)
Oleh: Adrih Akil