Pekanbaru (Antarariau.com) - Ombudsman Republik Indonesia menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) terkait kaburnya 448 tahanan dan narapidana dari rumah tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru.
"Sebagai pengawas eksternal, kami menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh inspektorat Kemenkumham. Kami akan kroscek hasil dan kesimpulannya nanti seperti apa," kata Komisioner Ombudsman RI Dadan Suparjo Suharmawijaya kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Baca juga:Kasus Dugaan Pungli Rutan Pekanbaru Akan Segera Digelar Perkarakan
Meski begitu, ia mengatakan Ombudsman RI telah melakukan pemeriksaan langsung ke Rutan Klas IIB Pekanbaru. Secara umum, Ombudsman menyimpulkan penyebab kaburnya ratusan tahanan dan narapidana (Napi) tersebut disebabkan oleh kelebihan kapasitas dan dugaan pungutan liar.
Namun, dari peninjauan langsung itu, ia menemukan sebuah fakta menarik yang dia sebut mungkin luput dari pengawasan.
"Ada temuan yang mungkin menarik (di Rutan Klas IIB Pekanbaru), saya di sana tidak lihat CCTv (kamera pengintai) di ruang publik. Seharusnya (dengan adanya CCTv) bisa merunut kejadian," jelasnya.
Dia juga membandingkan keberadaan CCTv di Rutan Sialang Bungkuk dengan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Pekanbaru. Di Lapas Klas IIA Pekanbaru, ia menyebut setidaknya terdapat 16 titik CCTv yang menyebar di ruang publik.
"Memang tidak harus sampai sel. Tapi ternyata itu tidak ada. Minimal di masjid atau di pagar. Saya tidak tau apakah ini disengaja atau dihilangkan," tuturnya.
Lebih jauh, terkait hasil investigasi yang kini ditunggu oleh Ombudsman, dia mengatakan pihaknya siap membuka kembali apabila masyarakat mempertanyakan hasil investigasi tersebut.
Diketahui pada Jumat lalu (5/5) sebanyak 448 tahanan dan narapidana kabur usai mendobrak pintu rutan sebelah kanan. Kaburnya berawal dari blok C yang dihuni tahanan narkotika dan obat-obatan terlarang serta kriminal umum.
Kericuhan dipicu oleh kelebihan kapasitas yang seharusnya 361 tapi diisi 1870 orang dan adanya dugaan pemerasan. Saat ini sudah sekitar 304 tahanan yang tertangkap dan masih ada 144 lagi yang berkeliaran.
Baca juga:Mabes Polri Turunkan Tim Pantau Pengusutan Dugaan Pungli Rutan Pekanbaru
Keseluruhan tahanan yang berhasil ditangkap sebagian besar ditangkap di Pekanbaru. 11 orang di Kabupaten Kampar, enam orang di Pelalawan, dua orang masing-masing di Siak dan Rohul, dan satu di Bengkalis.
Terkait kaburnya tahanan itu Minggu pagi (7/5) Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia Yasonna Laoly telah mendatangi Rutan di Sialang Bungkuk itu. Dia marah dan meminta kepolisian menyidik adanya pungutan liar dan pemerasan.
Kemudian pada Senin (8/5) lalu di Jakarta tekah diumumkan juga pencopoton Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau dan Kepala Divisi Pemasyarakatannya. Sebelumnya pada Sabtu (6/5) juga telah datang Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham yang mencopot kepala rutan.