PKP: Intensitas Kebakaran Di Inhil Cukup Tinggi

id pkp intensitas, kebakaran di, inhil cukup tinggi

PKP: Intensitas Kebakaran Di Inhil Cukup Tinggi

Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mencatat sebanyak 19 kasus kebakaran terjadi di daerah itu sejak Januari hingga April 2017.

"Dengan jumlah 19 kasus yang terjadi, menandakan bahwa intensitas kebakaran di Inhil cukup tinggi," kata Kepala Dinas PKP Inhil, Sirajuddin di Tembilahan, Minggu.

Ia mengatakan, 19 kasus kebakaran itu terjadi di kota Tembilahan dan beberapa Kecamatan di Inhil.

Lebih lanjut ia menyebutkan, pada umumnya, kebakaran diakibatkan oleh arus listrik, kemudidan diikuti dengan kelalaian masyarakat dalam memperhatikan alat dapur sehabis memasak.

Terkait masalah ini, Sirajuddin meminta kepada kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa berupaya waspada dengan memperhatikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

Yang terpenting adalah dengan mengadakan racun api, hal ini sangat diperlukan sebagai upaya dini dalam mencegah terjadinya kebakaran.

"Kita sudah pernah menghimbau dan mewajibkan kepada setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar, termasuk kantor dan rumah tangga agar mengadakan racun api di masing-masing tempat," ucapnya.

Disamping itu, Dinas PKP sesuai dengan tupoksinya dalam memberikan perlindungan dan rasa nyaman kepada masyarakat, akan melakukan penyuluan serta terus menghimbau agar masyarakat mewaspadai musibah kebakaran.

Saat disinggung mengenai petugas dan ketersediaan alat pemadaman, Sirajuddin mengakui, banyak Balakar (barisan relawan kebakaran) di daerah yang tidak aktif lagi, padahal balakar mempunyai peran yang sangat penting sebagai ujung tombak PKP untuk melaporkan kebakaran secara dini, Selanjutnya dengan laporan itu PKP bisa bertindak cepat dengan terjun langsung atau hanya perlu berkoordinir dengan pihak Kecamatan, karena tidak semua wilayah di Inhil bisa ditempuh dengan jalur darat.

"Sebelumnya kita memiliki tiga balakar di setiap Kecamatan. Namun, setelah dilakukan evaluasi banyak balakar yang tidak aktif lagi. Kita akan coba lakukan pendataan ulang," ujarnya.

Selain itu, kekurangan lain adalah, terbatasnya petugas dan alat pemadama kebakaran di setiap Kecamatan.

"Kedepan, kita berharap seluruh Kecamatan sudah mempunyai alat pemadamam kebakaran bersama dengan petugas yang sudah terlatih," tegas Sirajuddin.

Selanjutnya, ia menilai perlu memberikan pelatihan kepada seluruh petugas pemadam kebakaran agar lebih tegas, profesional dan tanggap dalam menyikapi segala bentuk bencana yang terjadi di Kabupaten Inhil.

"Dengan begitu, upaya untuk menurunkan tingkat intensitas kebakaran di Inhil akan mudah kita capai," tambahnya. (ADV)

Oleh: Adriah AKil