Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pesawat tempur F16 yang tergelincir hingga menyebabkan badan pesawat terbalik di ujung landasan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, akan diperbaiki di Pangkalan Udara Iswahyudi, Jawa Timur.
"Pesawat akan dibawa ke Lanud Iswahyudi," kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi menjawab Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan, hasil penyelidikan awal pesawat tempur F16 A/B Block 15 dengan nomor ekor TS1603 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin yang tergelincir Selasa (14/3) petang kemarin mengalami tiga kerusakan minor.
Diantaranya adalah kerusakan pada bagian hidung pesawat, ujung sayap dan ekor atau "Vertical Stabilizer". Penyelidikan yang melibatkan belasan tim ahli dari Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Korharmatau) dipimpin Kolonel Tek Iwan dan Mayor Tek Subagyo.
"Hasil penyelidikan, pesawat ini laik diterbangkan kembali, tentunya setelah perbaikan," jelas Danlanud.
Lebih jauh, Danlanud mengatakan pesawat F16 buatan Amerika yang dibeli baru pada 1992 silam tersebut dipastikan akan lebih canggih pasca perbaikan dan peningkatan kemampuan di Lanud Iswahyudi.
Untuk memboyong pesawat nahas yang mulai bertugas di Lanud Roesmin Nurjadin pada 2016 lalu itu, Danlanud mengatakan, badan pesawat nantinya akan dilepas satu persatu. Mulai dari hidung, ekor, sayap dan sejumlah komponen lainnya. Selanjutnya, pesawat akan dimasukkan ke dalam kargo dan diterbangkan ke Iswahyudi menggunakan Hercules.
Informasi yang diperoleh, pesawat itu rencananya akan dibawa ke Iswahyudi setelah pemeriksaan menyeluruh selesai dilakukan dengan perkiraan waktu sekitar satu bulan.
Pesawat tempur F16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan Lanud Roesmin Nurjadin Selasa sore (14/3) sekitar pukul 16.55 WIB. Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara SSK II Pekanbaru selama ini berbagi landasan untuk kepentingan militer dan komersial.
Peristiwa tergelincirnya pesawat tempur tersebut sempat mengganggu jadwal penerbangan komersial Bandara SSK II selama 40 menit.
Adapun kedua pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa konversi) selamat dari kecelakaan itu.
Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) Mabes TNI AU sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.
Sementara itu, selama penyelidikan berlangsung, Lanud Roesmin Nurjadin mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara operasional F16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya Lanud Tipe A di Sumatera. Terdapat dua Skadron Udara di Pangkalan militer tersebut. Selain Skadron Udara 16 dengan jet tempur F16 nya, juga terdapat Skadron Udara 12 dengan Hawk 100/200.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB