Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jasad Tengku M. Taufik Kurniawan (23), korban tenggelam di Sungai Siak, Pekanbaru dipulangkan ke kampung halamannya di Aceh setelah ditemukan pada Kamis (16/3) sore lalu.
"Mayat korban akan dibawa ke Aceh dengan menggunakan pesawat pada pukul 13.00 WIB ini," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino SH, MH di Pekanbaru, Jumat.
Sebelumnya pada Jumat pukul 09.30 WIB bertempat di RS. Bhayangkara Polda Riau telah dilakukan penyerahan mayat kepada keluarga. Korban diterima langsung oleh ibunda korban Cut Indrasari beserta perwakilan Persatuan Keluarga Aceh Pekanbaru Sukirman.
"Sekira pukul 09.45 WIB mayat korban disholatkan di Masjid Muthmainah Polda Riau," tambahnya.
Kemudian pukul 10.15 WIB mayat korban dibawa ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan menggunakan ambulance Kantor Kesehatan Pelabuhan Pekanbaru untuk diterbangkan ke Aceh dgn menggunakan pesawat terbang City link.
Korban tenggelam karamnya kapal merk Marcopolo 129 di Pelabuhan Peti Kemas SHK Senin (13/3) lalu ditemukan di areal pelabuhan PEMKO Rumbai. Jaraknya lebih kurang 1 mil dari Tempat Kejadian Peristiwa dan berselang empat hari ditemukan.
Mayat korban dimasukkan ke kantong dan dievakuasi oleh tim Badan Seach and Rescue Nasional Pekanbaru ke darat tepatnya di pelabuhan SHK atau TKP semula. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dengan menggunakan mobil ambulan Dinas Kesehatan Pelabuhan untuk divisum.
Korban ceritanya ditemukan oleh seorang Nelayan, Azwar (50). Saksi yang sedang mencari ikan melihat sesosok mayat mengapung di areal pelabuhan PEMKO Rumbai atau tepatnya di buritan Tongkang Asia Perdana 2705.
Kemudian saksi memanggil tim dari Basarnas kemudian dilakukan pengecekan. Ternyata mayat tersebut adalah korban karamnya Kapal Tunda Marcopolo 129 yang bersandar saja lebih dari lima tahun.
"Posisi mayat ditemukan dalam keadaan telentang dan tersangkut di tanaman eceng gondok. Korban saat ditemukan menggunakan baju kaos warna hitam, celana jeans warna coklat," ungkap Dodi.
Korban merupakan Pelajar Balai Pelatihan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Aceh. Dia magang di Pelabuhan Bandar Teguh Abadi (BTA). Akan tetapi menginap di kapal Marcopolo yang bersandar di Pelabuhan SHM bersama tiga teman korban lainnya yang selamat saat peristiwa terjadi.
"Keluarga korban memohon untuk mayat korban tidak dilakukan otopsi namun dibersihkan saja. Keluarga korban bersedia untuk membuat surat pernyataan untuk tidak diotopsi di Polisi Sektor Sekitar Kawasan Pelabuhan Pekanbaru," ujar Kasubbag humas.***4***