Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi D DPRD Provinsi Riau menyatakan kuat dugaan banyak pembangunan jalan aspal beton yang dikerjakan pada 2016 diwilayah setempat tidak berkualitas karena sudah rusak dan pecah.
"Saat kami berkunjung ke lapangan hampir seluruh semenisasi atau jalan aspal beton yang ada di Riau pecah," kata anggota Komisi D DPRD Riau Asri Auzar saat dengar pendapat atau hearing dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setempat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi D Hardianto di Pekanbaru, Kamis.
Asri Auzar bahkan dengan nada tinggi memaparkan bahwa prestasi kerja Dinas PUPR dua tahun terakhir ini amburadul.
"2016 seluruh pekerjaan tak bagus, 2015 hancur-hancuran, kenapa kita bicara lompat membahas rencana 2017," kritiknya.
Ia juga mengemukakan pihaknya masih akan turun lagi meninjau pekerjaan jalan di wilayah Kampar.
Untuk itu sebutnya Dewan mengharapkan agar Dinas PUPR kedepan memperbaiki kinerja.
Untuk yang sudah berlalu dimintakan pertanggungjawaban kepada kontraktor.
"Tolong yang pecah-pecah itu di bongkar saya tidak mau di lem Jangan gara-gara rapat hari ini kemitraan kita pecah. Karena bapak yang menjalankan," tegasnya.
Ia mencontohkan jalan aspal beton yang rusak ditemukan di Kuantan Singingi, Kampar.
"Saya saat kunjungan ke Kuansing menjumpai pembangunan jembatan di sana asal-asalan tidak capai target tetapi bisa dibayar 100 persen," terangnya.
Selain pecah ia menggkritik juga tingkat ketebalan jalan aspal beton yang dibangun tidak sesuai.
"Jangankan kekuatan jalannya, tingkat ketebalannya pun tak masuk," ucap Asri Auzar lagi.
Padahal sebutnya APBD sudah menganggarkan dan sekitar Rp1,7 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Riau pada 2016.
"Kalau tak ada niat baik percuma kita membangun Rp1,7 triliun itu," tuturnya pula.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh anggota Komisi D lainnya Abdul Wahit. Ia menyebutkan kelemahan dari pada semua ini terletak pada kurangnya pengawasan oleh Dinas PUPR.
Bahkan menurutnya apa yang dikerjakan selama ini tidak maksimal.
"Saya lihat jalan dan jembatan yang dibagun bagus cuma 30 persen," tegasnya.
Abdul Wahit dalam rapat juga meminta Dinas PUPR agar merevisi data kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Riau saat ini.
"Kami minta kondisi ril terkini berapa jalan lobang, jalan tanah, jalan putus, jembatan rusak. Saya tunggu ia," pintanya.
Tujuannya agar memudahkan penetapan rencana pembangunan pada 2018 agar tepat sasaran.
"Saya harap semua ini koreksi buat kita bersama jangan dinilai tendensius agar ada perbaikan," katanya mengakhiri.
Ditempat yang sama Pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR Riau Dadang mengakui apa yang disampaikan DPRD. Pihaknya berjanji dengan tim yang ada kedepan akan lebih baik dan berkualitas kerjanya.
Terkait jalan aspal beton yang rusak Dadang menambahkan pihaknya menyurati kontraktor dua kali.
"Kami bahkan sudah ancam minta dilakukan perbaikan jika tidak kedepan perusahaan akan di coret tidak bisa ikut pekerjaan di PUPR," katanya menambahkan.