Dumai, 30/3 (ANTARA) - Warga Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau, sepakat untuk memerangi babi liar dan ternak yang merusak perkebunan mereka. Alasan memerangi babi juga disebabkan bau tak sedap menyelimuti wilayah padat pemukim di sana. "Kami sudah lama bertahan dan tidak berbuat apa - apa. Tapi sekarang kesabaran sudah hilang dan akan membunuh babi yang berkeliaran di wilayah kami. Tidak peduli itu babi liar atau babi milik warga," kata Yusuf (44), seorang warga Bukit Batrem, Selasa. Menurut Yusuf, hadirnya sejumlah peternak babi di wilayah itu seharusnya dapat menjaga ternaknya agar tidak mengganggu warga lainnya. "Jika sudah berkeliaran di kebun, apalagi masuk ke perkampungan padat penduduk, maka babi itu kami anggap babi liar," jelasnya. Menanggapai hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dumai, Zainal Abidin mengaku mengerti tindakan warga tersebut. Bila warga melihat ada ternak babi yang berkeliaran dan masuk hingga ke pekarangan rumah, maka warga berhak untuk membunuhnya, tanpa ada tuntutan. "Ini merupakan ketegasan kita bahwa bila ditemukan hewan ternak babi yang berkeliaran di pemukiman warga, maka harus dibunuh. Sebab, bila ingin menjadi peternak, maka hewan ternak harus dipelihara di dalam kandang yang baik," ujarnya.
Berita Lainnya

Sadar dengan risiko di area operasi, PHR edukasi keselamatan ke Warga Dumai
06 August 2025 14:30 WIB

Warga resah tiba tiba sirine Kilang Minyak Dumai berbunyi, ini penjelasan Jubir RU II
29 July 2025 11:52 WIB

Warga keluhkan kebisingan musik di salah satu kafe Dumai
22 June 2025 11:39 WIB

Kejari Dumai imbau warga kawal persidangan kasus Inong dengan tertib mematuhi aturan berlaku
21 May 2025 17:19 WIB

Lanal Dumai amankan dua pelaku penyelundupan 19 warga hendak ke Malaysia non prosedur
08 May 2025 18:12 WIB

Protes pengrusakan sungai, ratusan Warga Dumai berunjukrasa minta diusut tuntas
18 April 2025 12:37 WIB

Operasi Pasar Murah di Dumai dikeluhkan warga
05 March 2025 14:43 WIB

Tapir liar muncul di pemukiman warga Dumai, BBKSDA lakukan penyisiran
08 January 2025 19:16 WIB