Sertijab Kalapas, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Riau Untuk Yulius Sahrizah

id sertijab kalapas, ini pesan, kakanwil kemenkumham, riau untuk, yulius sahrizah

Sertijab Kalapas, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Riau Untuk Yulius Sahrizah

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II Kota Pekanbaru mengalami pergantian kepemimpinan dari Frans Elias Nico, kepada Yulius Sahrizah yang sebelumnya menjabat Kepala Rutan Palembang .

"Mutasi dalam Kemenkumham hal yang biasa, ini pertukaran tetapi mendapat promosi yang baik," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Ferdinand Siagian saat acara pisah/sambut Kalapas Klas II Kota Pekanbaru di Pekanbaru, Senin.

Ferdinand Siagian mengemukakan semua pegawai yang dipilih itu adalah amanah, maka harus diteruskan.

Apalagi sebutnya sejauh ini lapas di wilayah Riau itu kondisinya kondusif dalam pengoperasiannya.

Untuk itu Ferdinan berharap kepada Kalapas yang baru Yulius Sahruzah mampu bekerjas keras untuk melanjutkan ini.

"Setidaknya sama, tetapi harus lebih naik lagi jangan turun. Bagi Frans Elias Nico yang lama selamat bekerja ditempat baru," ucapnya.

Ditempat yang sama mantan Kalapas Klas II Pekanbaru, Frans Elias Nico meminta pamit kepada semua jajaran pegawai dan para warga binaan di wilayah setempat.

Ia menerangkan dipromosikan menjadi Kepala Divisi Pemasyarakatan Papua Barat Kota Manokwari.

Ia yang baru menjabat sekitar tujuh bulan di Lapas Klas II Pekanbaru ini mengaku sulit dicari di ruangan kantor.

"Petugas paling susah cari saya karena lebih banyak diblok," ucap Yulius.

Ia juga berpesan kepada Kalapas yang baru agar meneruskan program kerja yang sudah dibuat mereka untuk 2017 ini, yang mana lebih banyak kepada pembinaan dan pengayoman hak anggota binaan.

"Kami sudah usulkan 2017 ini ada sekitara 400-500 warga binaan yang akan mendapat pembebasan bersyarat,

Mudah-mudahan terealisasi dimasa kepemimpinan Yulius Saruzah," harapnya.

Sementara Kalapas yang baru Yulius Sahruzah mengaku belum pernah menjabat sebagai Kepala Lapas.

"Saya belum pernah jadi Kalapas, selama ini kerja spesialis rutan, pernah di rutan Palembang 15 tahun, Kacab rutan Samosir, Bonggala, Palu, terakhir balik lagi Karutan Palembang 4,2 tahun. Sekarang baru jadi Kalapas, ini sudah cita-cita saya dari dulu," tambah Yulius.