Siak (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak mengajak masyarakat setempat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta bebas dari zat-zat berbahaya berbau kimia, bahan tambahan pangan.
"Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari cemaran biologi, kimia, fisik, residu, bahan tambahan pangan (BTP) yang tidak sesuai dengan aturan dan bahan kimia yang dilarang untuk dikonsumsi," kata Kadinkes Siak Tony Chandra di Siak, Sabtu.
Dia mengatakan, BTP sering ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk makanan itu sendiri. Seperti, bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpai, pemucat, dan pengental.
"BTP sering ditambahkan ke dalam pangan karena dapat mengawetkan, membentuk, memberikan warna, meningkatkan kualitas, menghemat biaya, memperbaiki tekstur, meningkatkan cita rasa, dan meningkatkan stabilitas makanan," sebutnya.
Sedangkan pewarna terlarang dan berbahaya bagi tubuh manusia adalah metanil yellow dan rhodamin B. Sama halnya dengan pengawet, yang digunakan untuk memperlambat proses fermentasi, dan pengasaman.
Seperti natrilium atau kalium benzoat yang digunakan pada sari buah, minuman ringan, saus torr, saus sambal, jern, jeli, manisan, dan kecap.
"Bahan-bahan berbahaya tersebut akan merusak organ-organ tubuh manusia dalam jangka waktu panjang," paparnya.
Makanan yang bebas dari bahan berbahaya, lanjut Tony mengandung gizi bermanfaat bagi tubuh. Berbagai bahan pangan dapat diolah menjadi berbagai jenis produk yang lebih tahan lama masa simpannya dan bernilai ekonomis.
Misalnya daging dapat diolah menjadi produk sosis, bakso, nugget serta yang lainnya. Namun juga perlu diperhatikan cara pembuatan dan bahan tambahan pangan yang digunakan.
"Harus diketahui, penelitian menemukan bahwa terjadi penurunan yang signifikan terhadap zat-zat gizi tersebut seperti kadar protein, pati, gula reduksi, apabila nasi disimpan dalam magic jar selama 12 jam hingga 24 jam," ucapnya.
Dia paparkan, mikroba berbahaya yang mencemari bahan pangan dapat dibawa oleh air tercemar, debu, lalat, hewan peliharaan, peralatan dab tangan yang kotor, penjual makanan yang tidak sehat.
Ada beberapa jenis bakteri berbahaya bagi tubuh. Bakteri patogen dapat menyebabkan sakit tipus, diare dan demam. Sedangkan bakteri salmonella terdapat dalam telur, daging ayam, ikan, susu, es krim dan air terkontaminasi.
Bakteri ini dapat menimbulkan gejala demam, enterik, diare berair, sembelit, sakit perut, pusing, mual dan lesu.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
Siak pecah rekor penambahan harian COVID-19, Kadinkes: Ini peringatan
21 April 2021 22:27 WIB
Kadinkes Siak belum pegang data penderita ISPA akibat asap
02 August 2019 17:57 WIB
Kadinkes Siak Imbau Masyarakat Waspada Dalam Memilih Makanan
23 December 2016 20:40 WIB
Ahli Gizi imbau masyarakat untuk waspadai gula "tersembunyi" pada makanan
23 January 2024 13:39 WIB
Jelang Ramadhan, Disperindag Pekanbaru Waspadai Beredarnya Makanan Kedaluwarsa
10 May 2017 14:25 WIB
Waspadai Penggunaan MSG Pada Makanan
10 November 2016 21:35 WIB
Waspadai Makanan Impor Beredar, BBPOM Pekanbaru Perketat Pengawasan Pesisir Riau
15 June 2016 12:40 WIB
BBPOM Riau: Waspadai Makanan Mengandung Zat Berbahaya Selama Ramadan
03 June 2016 17:39 WIB