Teluk Kuantan (Antarariau.com) - Ketua Dekranasda Kuantan Singingi (Kuansing), Emi Safitri Mursini klaim bahwa daerah tersebut akan mengembangkan batik dengan motif jalur sebagai ciri khas daerah setempat.
"Motif jalur ini akan menjadi ciri tersendiri dan khas dari Kuansing yang nantinya dapat menjadi daya tarik peminat dan pencinta batik," jelasnya.
Kedepan, ia berharap batik ini dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat, baik masyarakat tempatan maupun luar daerah.
Ia memaparkan bahwa motif jalur ini terinspirasi dari salah satu alat transportasi air yang digunakan oleh masyarakat Kuantan Singingi.
"Jalur disini artinya adalah salah satu alat transportasi air yang digunakan oleh masyarakat yang berbentuk Perahu dan terbuat dari kayu gelondongan," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa Jalur ini biasa digunakan sebagai alat perhubungan dan perdagangan, serta sarana lomba pada Festival Pacu Jalur yang digelar setiap perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus di Sungai Kuantan.
Pada awalnya, jenis perahu yang digunakan oleh masyarakat Kuatan disebut dengan perahu kenek yang berukuran kecil dengan panjang sekitar 2-2,5 meter, lebar 60 cm, dan tebal 2 cm.
Dalam perkembangan selanjutnya, masyarakat Kuantan menciptakan perahu yang ukurannya lebih besar yang disebut dengan perahu muatan berompek, yaitu perahu yang dapat memuat empat orang.
Jenis perahu ini biasa digunakan untuk menjala ikan maupun mengangkut padi dan hasil tanaman lainnya. Selanjutnya, mereka menciptakan lagi sebuah jenis perahu yang disebut dengan perahu tambang.
Setelah itu, masyarakat Kuantan menciptakan perahu yang disebut dengan perahu godang yang panjangnya sekitar 15-20 meter dan lebar 1-1,5 meter. (ADV)