Pemko Pekanbaru Lakukan Pemantauan Harga Sembako Jelang Natal

id pemko pekanbaru lakukan pemantauan harga sembako jelang natal

Pemko Pekanbaru Lakukan Pemantauan Harga Sembako Jelang Natal

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan tekadnya melakukan pemantauan dan pengawasan harga dan stok sembilan bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan keagamaan Natal dan Tahun Baru di beberapa pasar tradisional setempat.

"Tim terus turun memantau mengikuti perkembangan harga dan stok di pasaran," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Selasa.

Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan pengawasan dan pemantauan harga serta stok sembako ini guna mengantisipasi terjadi gejolak harga beberapa kebutuhan yang rawan menjelang Natal dan Tahun Baru, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, terigu, susu.

"Salah satu solusi mencegah spekulan yang menyebabkan gejolak harga dengan memantau secara intens perkembangan harga dan stok," kata Ingot.

Ia mengakui sejauh ini kondisi harga beberapa sembako di Pekanbaru masih stabil. Konsumen tidak perlu merasa cemas dan panik.

Ia berharap masyarakat berbelanja seperlunya sesuai kebutuhan dan pedagang tidak perlu melakukan penimbunan, karena stok cukup tersedia hingga akhir tahun.

"Saat ini harga sembako relatif stabil menjelang Natal dan Tahun Baru," katanya.

Ia mencontohkan data pasar diperoleh tim saat ini menunjukan harga beras kualitas premium atau paling baik di pasar Pekanbaru Rp13.500 per kilogram. Bulog juga menjual beras kualitas bagus Rp8.700 per kilogram.

Pada sisi lain, Badan Urusan Logistik Riau - Kepulauan Riau menyatakan terus melakukan operasi pasar beras, gula dan minyak goreng di kantornya Jalan Cut Nyakdien dengan harga lebih murah pasar.

"Permintaan dan animo masyarakat untuk beras kualitas premium pasokan Bulog sangat tinggi," kata Kepala Bidang Humas Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau-Kepri Hendra Gunafi di Pekanbaru, Selasa.

Hendra menyebutkan Bulog mampu menjual empat ton beras per hari pada operasi pasar.

Menurut Hendra Gunafi tingginya permintaan akan beras operasi pasara digelar Bulog erat kaitannya dengan harga yang ditawarkan jauh lebih murah ketimbang di pusat perbelanjaan.

"Kami mematok harga beras Rp8.700 per kilogram," terang dia.

Hendra Gunafi menjelaskan menyiapkan stok beras yang cukup untuk mengantisipasi peningkatan permintaan dalam operasi pasar.

"Stok kita cukup," katanya dan menambahkan beras yang ditawarkan lebih diminati masyarakat karena kualitasnya dan harga lebih rendah.

Ia mencontohkan di pasar tradisional jenis beras kualitas premium Rp14.500 - Rp15.000 per kilogram merek Solok Super.

"Sementara untuk standar medium saja jenis Topi Koki sudah Rp11.000. Padahal Bulog menjual jenis beras premium seharga Rp8.700 per kilogram," katanya.

Ia menganalisa selama ini masyarakat Pekanbaru cenderung dengan rasa beras perah atau berderai. Sementara testur itu ada pada beras Bulog.

"Bedanya hanya dari segi rasa, beras Solok berderai keras, Bulog antar keras pulen ini keunikan beras kita," katanya.