Pengrajin Alat Musik Gambus Melayu Kesulitan Dapatkan Bahan Baku

id pengrajin alat, musik gambus, melayu kesulitan, dapatkan bahan baku

Pengrajin Alat Musik Gambus Melayu Kesulitan Dapatkan Bahan Baku

Pekanbaru (Antarariau.com) - Produsen alat musik tradisional Melayu, gambus, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, saat ini mulai kesulitan menemukan bahan baku.

"Salah satu kendala yang kita hadapi saat ini adalah bahan baku kayu, yakni kayu pohon nangka yang tua," kata Irawan, seorang produsen gambus Melayu di Pekanbaru, kamis.

Irawan dengan alat musik gambus Melayu merupakan salah satu dari 100 peserta Festival Industri Kreatif Riau 2016. Festival ini terselenggara atas kerja sama Kantor Berita Antara Biro Riau, Bank Indonesia Provinsi Riau dan Sinarmas Group.

Festival Industri Kreatif Riau 2016 akan berlangsung pada 17 Desember 2016 di Pelataran Parkir BI Perwakilan Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru mulai pukul 08.00 WIB. Bersamaan dengan itu juga digelar seminar di lantai tiga ruang serbaguna BI Riau.

Irawan menuturkan, mulai menjalankan usaha gambus sejak 2013. Setiap tahun, permintaan alat musik itu terus mengalami peningkatan meski tidak signifikan.

Namun, dia mulai menghadapi kendala berupa sulitnya bahan baku kayu pohon nangka yang sudah tua. Salah satu upaya yang telah dilakukan Irawan adalah dengan terjun langsung ke sejumlah pelosok desa dan memesan langsung ke masyarakat yang memiliki pohon nangka.

Akan tetapi, dia khawatir jika suatu saat keberadaan kayu nangka tua semakin sulit dicari mengingat mayoritas masyarakat Riau mulai beralih ke komoditas perkebunan kelapa sawit.

"Kita telah mencoba mencari alternatif lain, yakni mengakali bahan baku dengan fiberglas. Tapi masih eksperimen. Hasilnya sangat berbeda, terutama kualitas suara yang dihasilkan," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap dengan mengikuti ajang Festival Industri Kreatif Riau (FIKR) 2016, Pemerintah Provinsi Riau dapat bersama mencari solusi akan permasalahan itu.

Dalam FIKR 2016 mendatang, empat unit gambus buatan Irawan akan dipakai untuk membuka kegiatan, yang rencananya akan dibuka secara langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.