29.000 Hektare Taman Nasional Jadi Kebun Sawit
Pelalawan, 6/12 (ANTARA) - Sekitar 35 persen atau 29.000 hektare kawasan Taman Nasional Tesso Nilo berubah fungsi menjadi lahan perkebunan sawit, kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo drh. Hayani Suprahman. Ia menyampaikan hal itu di sela kegiatan penanaman 3.600 bibit pohon di Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau, Minggu. "Perambahan hutan masih terjadi di Tesso Nilo dan sekitar 30 sampai 35 persen kawasan konsevasi menjadi kebun sawit," ujarnya pada kegiatan yang digelar sebagai permulaan restorasi Taman Nasional Tesso Nilo di Pelalawan. Menurut dia, masyarakat dalam skala kecil masih melakukan penebangan pohon, kemudian pembakaran hutan untuk membuka areal hutan menjadi lahan pertanian. Warga juga memegang sedikitnya 1.400 sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Indragiri Hulu pada 1996 dan 1997, padahal kawasan yang dijadikan Taman Nasional Tesso Nilo pada 2004 merupakan kawasan hutan bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Kendati demikian pihaknya melakukan upaya persuasif kepada warga setempat untuk menekan aktivitas pembalakan liar di kawasan hutan konservasi yang memiliki luas 83.000 hektare itu. Tindakan hukum juga dilakukan sebagai bentuk penegakan hukum dan memberikan efek jera bagi mereka yang mengambil manfaat ekonomi dengan merusak kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. "Kami juga memproses hukum dua perambah hutan yang ditangani Polres Kampar berikut mengamankan barang bukti sekitar 200 batang kayu bulat yang diduga hasil pembalakan liar di kawasan Tesso Nilo," ujarnya. Kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo yang memiliki luas 83.000 hektare hanya diawasi oleh 14 polisi hutan yang ditempatkan pada sejumlah pos penjagaan atau total 30 orang tenaga berikut staf administrasi, katanya lagi. Taman Nasional Tesso Nilo merupakan kawasan hutan tropis dataran rendah yang berada pada tiga kabupaten di Riau yakni Pelalawan, Kampar dan Indragiri Hulu. Hasil penelitian terakhir menyebutkan terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia. Tesso Nilo juga merupakan kawasan hutan yang dijadikan tempat konservasi Gajah Sumatra dan perlintasan bagi Harimau Sumatra.