Pekanbaru (Antarariau.com) - Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) berjanji mengangkat penganan berbahan dasar sagu terutama dari Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau ke tingkat nasional.
"Ada 369 macam baik makanan dan minuman, bahan dasarnya sagu. Ini harus kita angkat ke permukaan," papar Ketua Umum APJI, Ayu Mulyadi di Pekanbaru, Kamis.
Hal tersebut diungkapkan pada hari terakhir pelaksanaan rapat kerja nasional (rakernas) organisasi kuliner di Pekanbaru, mengusung tema "APJI Memperkuat Identitas Nasional Melalui Industri Pangan Lokal".
Rakernas APJI Ke-3 selama empat hari di Pekanbaru terhitung 24-27 Oktober 2016, dibuka oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada Selasa (25/10).
Selain produk dalam negeri, ucap Ayu, penganan olahan sagu dihasilkan dari Kepulauan Meranti, memiliki cita rasa jauh lebih unggul dibading negara jiran.
"Makanan yang kita coba itu, saat di jamu oleh bapak gubernur (Riau) semua dari sagu. Di mana makanan serupa, pernah kita rasakan di Malaysia dan Brunei Darussalam, tapi tidak seenak di Riau," katanya.
APJI mengaku, kini sedang menata diri demi mengangkat produk kuliner lokal secara khusus dari Provinsi Riau, agar bisa menjadi kuliner unggulan di daerah tersebut.
"Pagi kemarin, kita diminta oleh BI (Bank Indonesia). Diminta untuk segera melakukan aksi nyata bersama kepala dinas dan BI siap mengawalnya," terang dia.
"Jadi nanti, kalau di Riau ada tamu negara, maka yang kita tampilkan adalah masakan-masakan sagu yang berkualitas," tegasnya.
Pihaknya mengaku, telah tiga bulan terakhir mempelajari kualitas dari sagu diKepulauan Meranti.
"Sagu Meranti bagus sekali, nomor satu," tutur Ayu.
Menteri Koperasi dan UKM, AAG Ngurah Puspayoga ketika membuka Rakernas APJI Ke-3 mengatakan, kuliner dalam negeri jangan takut bersaing, tetapi harus terus meningkatkan kualitas.
"Walaupun ada serangan kuliner dari luar, tetapi kuliner kita tidak akan pernah kalah. Kuliner kita, harus siap bersaing," kata Puspayoga.
Menteri Puspayoga menekankan, industri kuliner dalam negeri harus bisa bersinergi dengan yang program dijalankan pemerintah dengan tingkatkan kualitas terutama makanan.
Dewasa ini, katanya, ada empat program menjadi prioritas dijalankan oleh pemerintah yaitu infrastuktur terutama pembangunan jalan, lalu pariwisata, kemudian energi dan maritim.
"Kalau ini (empat program) sudah jalan, otomatis membutuhkan UKM (usaha kecil dan menengah). Di situ terdapat kuliner," terang dia.