Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau akhirnya bersikap, menunggu PT Riau Airlines (RAL) melakukan Rapat Umum Pemengang Saham atau RUPS.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi di Pekanbaru, Senin, berujar, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait masa depan RAL.
"Kami tidak bisa melakukan intervensi, selama RAL masih memiliki jajaran direksi dan komisaris. Mereka (RAL), belum laksanakan RUPS tahunan," katanya.
Ia mengatakan, pemprov selama ini selaku pemengang saham mayoritas 69 persen terhadap salah satu badan usaha milik daerah itu, cuma melakukan komunikasi lewat surat.
Hal tersebut terpaksa dilakukan kepada pimpinan perusahaan karena direksi selalu berada di Jakarta, sementara aktifitas perseroan telah terhenti sekitar lima tahun terakhir.
Pihaknya mengikuti prosedur yang berlaku oleh karena kantor pusat maskapai RAL di Kota Pekanbaru atau tepatnya di Jalan Sudirman, sudah lama tidak befungsi lagi.
"Jadi belum ada kejelasan (nasib RAL). Apakah lebih baik ditutup atau dilanjutkan kegiatan operasi," tutur Masperi.
Ketua Komoditas Operator Penerbangan Pekanbaru, Wahyu Wijanarko mendesak Pemprov Riau segera putuskan nasib RAL, meski surat izin usaha dicabut Kementerian Perhubungan tahun 2012.
"Kami telah dengar berbagai rencana atas RAL yang disampaikan kalangan anggota dewan atau pemprov sendiri, tapi belum ada realisasi. Untuk itu, kami desak Pemprov Riau agar segera putuskan nasib RAL," paparnya.
Ia mengaku, maskapai BUMD tersebut hingga kini belum jelas terkait kelanjutan, terutama pemengang saham berjumlah sekitar 20 pemerintah daerah di Sumatera.
Terutama setelah direksi RAL mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung dengan di terima dan mencabut status pailit terhadap maskapai itu terhitung 31 Desember 2013.
Seharusnya, kata Wahyu, Pemrov Riau mengambil inisiatif dengan mengajukan undang para pemengang saham untuk mengadakan rapat paling lambat tahun ini.
"Cuma nanti, ada beberapa kewajiban yang dilakukan sebelumnya (RAL terbang). Pertama mungkin dari teman-teman travel agen, belum selesai. Cuma, saya tidak tahu kondisinya seperti apa disini," ucap dia.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman awal tahun ini menyatakan, pihaknya tetap mempertahankan PT Riau Airlines, meski sudah tidak beroperasi selama lima tahun atau sejak 2011.
"Sabar saja. Karena kita melaksanakan ini, harus dipersiapkan segala sesuatunya," kata Andi Rachman kala itu.
Berita Lainnya
Begini nasib sopir taksi penabrak pasutri di Bandara Soetta
29 March 2024 15:20 WIB
Pemilu 2024, Bupati Bengkalis : Satu suara tentukan nasib Indonesia
13 February 2024 17:34 WIB
Afrika Selatan bersumpah tak abaikan hak Palestina dalam menentukan nasib
27 January 2024 15:26 WIB
Beda nasib duo Manchester di Liga Inggris
17 September 2023 15:30 WIB
Ada angin segar usai Komisi I DPRD Meranti tanyakan nasib honorer ke BKN
29 July 2023 15:07 WIB
Akademisi: Putusan MK soal BPJS telah selamatkan nasib jutaan orang
18 October 2022 16:52 WIB
Penghapusan honorer dinilai picu keributan sosial
29 August 2022 17:32 WIB
Mencegah nasib guru honorer di Riau jadi pengangguran
19 June 2022 19:44 WIB