Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada periode Januari-Agustus 2016 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yakni 205,03 juta dolar AS.
"Asal impor terbesar Riau dari Tiongkok tersebut memberikan kontribusi sebesar 27,08 persen berdasarkan empat negara asal impor terbesar Riau,"kata Kepala BPS Provinsi Riau S Aden Gultom dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Aden, pada periode Januari-Agustus 2016 impor non migas Riau terbesar kedua berasal dari Kanada yang tercatat sebesar 94,01 juta dolar AS atau memberikan kontribusi 12,42 persen dari empat negara terbesar asal impor tersebut.
Ia mengatakan, Malaysia ketiga terbesar negara asal impor Riau yang tercatat sebesar 86,96 juta dolar AS (11,49 persen) berikutnya Amerika Serikat tercatat 68,75 juta dolar AS (9,08 persen).
"Kontribusi keempatnya negara asal impor terbesar Riau itu mencapai 60,06 persen terhadap keseluruhan impor non migas," katanya.
Ia menjelaskan, dari 10 negara pemasok barang impor non migas ke Riau pada Agustus 2016, delapan negara mengalami kenaikan impor dan dua negara mengalami penurunan.
Kenaikan terbesar, katanya, terjadi pada impor dari Amerika Serikat yang tercatat sebesar 54,96 juta dolar AS (4.220,03 persen), Tiongkok 17,26 juta dolar AS (233,98 persen), Jerman 2,36 juta dolar AS (309,70 persen), dan Malaysia 1,13 juta dolar AS (16,45 persen).
Akan tetapi penurunan hanya terjadi pada impor dari Italia yang tercatat sebesar 5,48 juta dolar AS (46,81 persen) dan Australia 0,49 juta dolar AS (25,61 persen).
"Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Agustus 2016 terhadap periode yang sama tahun 2015, naik sebesar 5,31 persen,"katanya.