Gorontalo (Antarariau.com)- Warga Kelurahan Dembe I, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo menggelar Festival "Apangi" yang akan dimulai pada 10 hingga 28 Oktober 2016.
Festival tersebut bertujuan untuk memperkenalkan apangi, kue tradisional Gorontalo yang berbahan dasar tepung beras dan gula merah.
"Apangi ini makanan khas bulan Muharam, sepanjang bulan ini biasanya warga Gorontalo memasak apangi. Sama halnya ketika bulan Ramadhan," kata Ketua Panitia Festival, Zulkarnain Hasan di Gorontalo, Jumat.
Tak hanya sebagai penganan khas daerah, kata dia, kue apangi juga memiliki nilai religius dan filosofi yang penuh makna dalam perspektif budaya Gorontalo.
"Menurut para tetua, kue ini memiliki makna yang dalam. Gula merah melambangkan darah, keberanian atau pengorbanan sementara kue apangi berwarna putih sebagai simbol kesucian," jelasnya.
Dalam festival tersebut, warga setempat akan menyajikan "apang colo" di setiap rumah untuk pengunjung dan mempraktekkan cara-cara tradisional dalam memasaknya.
Selain itu, berbagai literatur dan penuturan terkait adat, budaya dan asal-usul apangi juga berusaha dikumpulkan dari berbagai pihak untuk memperkaya pengetahuan tentang kue tersebut.
Zul menambahkan, festival merupakan inisiatif warga setempat dan menggunakan dana yang dikumpulkan sukarela oleh masyarakat.
Kegiatan lain yang akan memeriahkan festival tersebut yakni parade kue, makan gratis, lomba penyajian, lomba foto, bazar dan klinik bisnis.
"Saya optimistis apangi akan meningkatkan perekonomian warga Dembe, terlebih saat wisatawan datang selama festival," imbuhnya.
Selain kuliner itu, warga setempat juga mengandalkan obyek wisata pendukung selama festival yakni Benteng Otanaha dan pemandangan di pesisir Danau Limboto.