Wagubri : Ayo tanam klengkeng di lahan kosong

id Pewmrov Riau,Tanam klengkeng

Wagubri : Ayo tanam klengkeng di lahan kosong

Riau dorong gerakan tanam klengkeng manfaatkan lahan kosong. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution terus mendorong masyarakat melalui gerakan menanam klengkeng pada lahan kosong dan memulai pada lahan pribadi seluas 2.000 meter untuk 50 pohon klengkeng di Taman Gembira Durilengkeng Kecamatan Tenayan Raya dan kini saat panen.

"Hari ini saya panen lagiklengkeng jenis itoh yang ditanam pada 30 November 2021 sebanyak 50 pohon di lahan 2.000 meter," kata Wakil Gubernur Riau, di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan pohon ini ditanam saat pandemi COVID-19 bersamaan dengan kebijakan pemerintah bahwa masyarakat usia rentan (55 tahun) disarankan bekerja dari rumah sehingga ia memanfaatkan lahan 2.000 meter, ini dan di tanggal 30 November mulai menanam," imbuhnya.

Ia menyebutkan pada 25 Maret 2023, mencoba melakukan booster terhadap pohon klengkeng agar dapat berbuah. Satu bulan setelah di booster pohon klengkeng mulai tumbuh bunga.

"Sejak dibooster hingga hari ini usia pohon 160 hari, kurang lebih 5 bulan dan hari ini panen. Panen pertama buah klengkeng belum terlalu banyak, tetapi nanti jika berhasil dengan pertumbuhan yang maksimal dari satu pohon ini akan dapat menghasilkan 50 kilogram klengkeng. Atau setara dengan 2,5 ton produksi klengkeng. Jika dihitung dalam 2 tahun terjadi tiga kali panen maka produksi mencapai 2,5 ton. Mari segera kita manfaatkan lahan kosong dengan kelengkeng," katanya.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution juga menanam 53 pohon durian dengan 11 varietas tanaman yang bisa berkembang.

Direktur CV Sejahtera Farm MB Sinaga yang membawa beberapa mahasiswa asal seluruh Riau ke Taman Gembira Durilengkeng agar mereka bisa bertani secara mandiri dengan cara mendengarkan arahan Wakil Gubernur Riau Edy Natar.

Edy Natar menyarankan dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau para petani muda musti membudidayakan komoditas potensial pada tiap-tiap daerah. Perkebunan perlu dikombinasikan dengan produk peternakan serta membuka kios-kios UMKM untuk menjual hasil perkebunan.

"Kita harus melihat komoditas potensial untuk dikembangkan pada tiap daerah. Indramayu terkenal dengan buah mangga, lalu Meranti terkenal dengan sagu maka anak-anak ini dapat menciptakan ciri khas atau ikon baru terkait komoditas di daerah yang mereka tempati," katanya.

Perkebunan klengkeng berpadu dengan usaha peternakan ayam modern --yang memiliki sistem blower-- agar tidak bau yang bisa menganggu lingkungan dan dilengkapi dengan kios-kios diyakini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

"Untuk pengembangannya maksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada pada setiap menjadi ciri khas daerah masing masing tentu melalui pembinaan CV Sejahtera Farm berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Riau," katanya.