Pekanbaru (ANTARA) - Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan Kabupaten Kampar merupakan daerah Serambi Makkah di Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islami yang melekat dalam kehidupan masyarakat seperti perayaan ayiayo onam yang masih terus lestari hingga kini.
"Karena itu masyarakat Kampar Riau harus merawat tradisi turun menurun itu agar tetap lestari setiap tahun yang rutin digelar pada Bulan Syawal agar tali silaturahmi antara Muslimin daerah itu tetap terjaga," kata SF Hariyanto di Kampar, Rabu.
Ia mengatakan penerapan ajaran Islami di Kampar dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat daerah itu ditandai dengan dalam aktivitas sehari hari mereka dan diantaranya adalah Hari Raya Enam setiap tujuh Syawal sebagai sarana silaturahmi antarsesama warga dan perantau yang kembali berkunjung ke kampung halaman mereka.
Atas nama pemerintah Provinsi Riau, kata SF Hariyanto lagi, tentu sangat mendukung dan mengapresiasi perayaan ayiayo onam ini.
"Ayiayo onam merupakan kearifan lokal, adat istiadat dan tradisi warisan leluhur sesuai ajaran Islam dan perayaan hari raya enam ini harus sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW, seperti memberikan doa kepada yang meninggal dunia dan ziarah kubur," katanya.
Selain itu menurut SF Hariyanto, tradisi yang menjadi warisan turun menurun ini sangat potensial menjadi wisata religi.
"Saya minta Pak Bupati dalam agenda ziarah kubur tolong rapikan dan renovasi kuburan dengan model yang seragam guna mempertahankan kesan religi karena kuburan itu bukan tempat yang seram serta menakutkan lagi," katanya.
Saat pengunjung melaksanakan ziarah kubur, berikutnya Shalat Zuhur berjamaah dan melaksanakan makan bajambau. Pada makan bajambau, terdapat berbagai kuliner lokal yang disajikan oleh warga Desa Si Pungguk, Salo, Kabupaten Kampar.
Pj Bupati Kampar Hambali mengapresiasi Pj Gubri SF Hariyanto yang berada di tengah masyarakat sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap tradisi masyarakat Kampar.
"Terimakasih Pak SF Hariyanto telah datang merayakan bersama-sama tradisi ayi ayo onam di desa kami. Tradisi kami ini adalah suatu wadah perantau menjadi tujuan untuk pulang kampung dan berkumpul di Kampar," katanya.*
Berita Lainnya
Pemerintah Provinsi Riau dorong kesadaran perusahaan terapkan K3
20 November 2024 17:03 WIB
Pemerintah Provinsi Riau berupaya perbaiki 489,1 kilometer jalan rusak
01 November 2024 22:47 WIB
Riau berupaya penuhi 70 persen peserta magang dapat kerja
31 August 2024 19:35 WIB
Kedutaan Besar Inggris cek kesiapan upaya mitigasi perubahan iklim di Riau
27 August 2024 21:31 WIB
Provinsi Riau tuan rumah penyelenggara penampilan kain khas 32 museum
27 August 2024 9:27 WIB
Petugas gabungan di Riau padamkan api di Kuala Cenaku
26 August 2024 16:14 WIB
Riau sediakan bonus Rp24 miliar pemenang di PON XXI Aceh-Sumut
25 August 2024 12:51 WIB
Lima warisan budaya Riau jadi warisan budaya Indonesia
23 August 2024 20:31 WIB