Erlis : Kekerasan Dalam Rumah Tangga Lebih Berbahaya

id erlis , kekerasan dalam, rumah tangga, lebih berbahaya

Erlis : Kekerasan Dalam Rumah Tangga Lebih Berbahaya

Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Badan Kekuarga Berencana dan Perberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Kampar, Hj Erlis Suryani menyebutkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) lebih berbahaya daripada kekerasan di luar rumah pasalnya kejahatan diluar banyak diungkap dan dipublikasikan.

"Pada umumnya masyarakat beranggapan, lingkungan di luar rumah lebih berbahaya dibandingkan dengan di dalam, anggapan tersebut terbentuk karena kejahatan yang banyak diungkap dan di publikasikan adalah kejahatan yang terjadi di luar rumah, sedangkan rumah dianggap sebagai tempat yang aman bagi anggota keluarga dan orang- orang yang tinggal didalamnya," terang Elis yang mewakili Kepala BKBPP, Edy Afrizal dan Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Hj Eva Yuliana saat membuka acara seminar cara membuat Kelompok ‎PKDRT (Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di Aula Kantor BKBPP.

Dia jelaskan, bahwa berdasarkan survei yang dilakukan, Ester Lianawati bahwa KDRT yang dilakukan suami terhadap istri di berbagai negara baik itu negara maju maupun berkembang terjadi sekitar 20-67 persen dengan berbagai bentuk kekerasan seperti fisik, psikis, seksual dan penelantaran ekonomi.

"Berinteraksi dengan landasan kasih sayang, saling menghargai dan menghormati, masyarakat tidak menduga bahwa rumah dapat menjadi tempat yang paling mengerikan bagi anggota keluarga, kekerasan apapun bentuk dan derajat keseriusannya ternyata dapat terjadi dalam rumah tangga, orang yang dianggap dapat menjadi tempat berlindung ternyata justru menjadi penyebab mala petaka," jelas Elis.

Dia sebutkan, atas dasar kondisi itu, maka TP-PKK menempatkan diri sebagai mitra kerja pemerintah melaksanakan pembangunan dimana seluruh upaya yang dilakukan oleh gerakan PKK diarahkan pada terwujudnya kehidupan keluarga yang lebih maju, mandiri, bahagia, sehat dan sejahtera.

"Acara seminar yang ditaja oleh TP PKK bekerjasama dengan BKBPP ini diikuti oleh 100 peserta Ketua dan anggota PKK dari 21 kecamatan sekabupaten Kampar dan mendatangkan narasumber dari P2TP2A Provinsi Riau, Risda Yati," kata Ketua Panitia Pelakasana, Haswinda.

"Melalui kegiatan seminar ini TP-PKK ingin berbuat untuk masyarakat Kabupaten Kampar, khususnya perempuan dalam menghadapi tantangan global yang berhubungan dengan KDRT‎, diharapkan seluruh peserta, dapat menyerap ilmu dan mengambil manfaat, paham, dapat membuat keputusan, menentukan sikap serta mengambil tindakan pencegahan KDRT jika suatu saat terjadi di masyarakat dan lingkungan sekitarnya," terangnya. (adv)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2016