Ribuan KK KAT Riau Belum Sejahtera

id ribuan kk, kat riau, belum sejahtera

Ribuan KK KAT Riau Belum Sejahtera

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau mendata sebanyak 6.067 Kartu Keluarga (KK) yang masuk dalam Komunitas Adat Terpencil (KAT) belum sepenuhnya mendapatkan kesetaraan dan kesejahteraan.

"Pemerintah harus serius memikirkan komunitas adat terpencil, diprioritaskan terhadap pemberdayaan dan pengembangan SDMnya," kata Direktur Jaminan Sosial Kemensos RI T Martina Marwanti dalam FGD Pemberdayaan Masyarakat KAT di Provinsi Riau 2016, di Pekanbaru, Selasa.

Yang perlu dilakukan terhadap KAT bukan hanya bangun rumah saja, tetapi juga terkait persoalan kesehatan, pendidikan, penataan lingkungan, kependudukan, listrik, hukum, serta agama.

Terhadap ribuan masyarakat terpencil di Riau, kata Marwanti, Pemprov setempat diminta untuk pro aktif, mengingat KAT merupakan bagian dari masyarakat yang harus memperoleh persamaan hak dalam hal kesejahteraan seperti warga Indonesia umumnya.

Dikatakannya, untuk turut menyukseskan program pemberdayaan KAT memerlukan sinergitas antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Dengan begitu program KAT dapat masuk hingga ke daerah pelosok pesisir di Riau sekalipun.

"Masyarakat KAT hanya mementingkan kebutuhan primer. Itu pun mereka penuhi tanpa bergantung bantuan orang lain. Untuk itu, kita yang harus lebih pro-aktif lagi dalam memberdayakan mereka melalui pendidikan dan kebutuhan kesehatan," sebutnya.

Saat ini, tercatat sebanyak 6.067 KK yang tergabung dalam KAT, tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sebanyak 1.915 KK, Bengkalis 1.299 KK, Kepulauan Meranti 1.201 KK, Indragiri Hulu (Inhu) 1.069 KK, Pelalawan 174 KK, Rokan Hulu (Rohul) 231 KK, Rokan Hilir (Rohil) 71 KK dan Siak 71 KK.

Mengingat jumlah yang cukup besar ini, Asisten III Setdaprov Riau Bidang Administrasi Umum, Edy Kusdarwanto mengatakan untuk menyusun program pemberdayaan KAT diperlukan sinergitas sehingga dapat dirumuskan apa yang akan dijadikan sebagai regulasi dalam menyusun program tersebut.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Riau, Syarifuddin mengatakan, pihaknya tengah mengemas program untuk memberdayakan masyarakat KAT secara ramah.

Tujuannya, agar komunitas adat terpencil tidak kaget untuk menjalani kehidupan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Seperti, peduli kesehatan dan mau mengenyam pendidikan.

"Upaya untuk memasyarakatkan komunitas adat terpencil terus kami lakukan. Tentunya, ini perlu didukung antar SKPD terkait. Sehingga program tersebut bisa menyentuh keseluruhannya," tegasnya.

Oleh: Diana Syafni