Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau mengakui ribuan tenaga kerja muda di sektor minyak dan gas belum mengantongi sertifikasi kompetensi ketenagakerjaan.
"Perusahaan Migas yang berada di Riau banyak memiliki tenaga kerja profesional namun masih harus memerlukan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas dan memperoleh sertifikat kompetensi," kata gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ketika konferensi pers bersama pihak Asosiasi Perusahaan Pengeboran Minyak Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) di Pekanbaru, Rabu.
Gubernur Riau yang akrab dengan sapaan Andi Rachman mengatakan, sebagai langkah kongkrit di tengah tuntutan tenaga profesional yang begitu ketat sehingga tenaga kerja di sektor Migas harus segera mendapatkan sertifikasi ketenagakerjaan.
Untuk itu, kedatangan APMI, kata Andi Rachman, berencana menggandeng pihaknya beserta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam rangka membangunan lembaga pendidikan sertifikasi sektor Migas di Riau dengan konsep peningkatan kemampuan tenaga kerja.
"Keterlibatan asosiasi di sektor Migas terus kita dorong, Riau menyambut baik upaya pengembangan di bidang pendidikan. Ini semata-mata untuk peningkatan kapasitas SDM," kata Andi Rachman pula.
Andi Rahman mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika lembaga tersebut dibangun di Riau sebab dari segi infrastruktur kawasan setempat yang unggul dengan sektor migas sudah lebih siap didukung dengan teknologi yang lengkap, serta tenaga ahli atau pun pengajar profesional dapat didatangkan oleh asosiasi yang ada.
"Secara infrastruktur kita tidak kalah dengan Cepu (Lembaga sertifikasi), apalagi Riau sudah berkonstribusi berpuluh tahun dalam sektor migas," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau Rasidin Siregar mengatakan menurut data terakhir sebanyak 15.000 pekerja pada perusahaan Migas di provinsi setempat belum memiliki sertifikasi kompetensi dari 13 jenis profesi yang ada.
"Jumlah yang ikut program sertifikasi hanya sepuluh persen," sebutnya.
Menurutnya, salah satu penyebab banyaknya tenaga kerja yang belum mendapatkan sertifikasi kompetensi disebabkan tahapan yang memakan waktu dan antrian yang panjang di Cepu, Jawa Tengah.
"Antrian ini yang memakan waktu proses sertifikasi tenaga kerja," sebutnya.
Oleh: Diana Syafni
Berita Lainnya
Guberi harap PCR lebih banyak tampung anak tempatan
19 November 2021 13:47 WIB
Banyak kendaraan perusahaan luar daerah wara-wiri di Riau, Gubri: Kejar
08 June 2021 15:41 WIB
Banyak kendaraan perusahaan non BM wara-wiri di Riau, Gubri: Kejar
07 June 2021 20:12 WIB
Gubri: Kuansing Miliki Banyak Potensi Alam Untuk Dikembangkan
15 July 2017 21:40 WIB
Lantik Pj Wako Pekanbaru, Gubri: Banyak Tugas Yang Menanti Kedepannya
26 January 2017 11:00 WIB
Gubri Harapkan HAKI Mampu Menjangkau Banyak Pihak
04 November 2016 17:45 WIB
Banyak Warga Berobat Ke Malaysia, Gubri Himbau Pelaku Kesehatan Tingkatkan Pelayanan
21 August 2016 12:47 WIB
Gubri: Pembangunan Museum Perjuangan Butuh Pertimbangan dari Banyak Pihak
16 August 2016 21:33 WIB