Pekanbaru (Antarariau.com) - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi dilaporkan terus meluas hingga mengancam keberadaan Balai Diklat Kehutanan yang berada di kawasan tersebut.
"Material kering dan cuaca terik membuat kebakaran sulit ditanggulangi. Pantauan dari udara kebakaran mulai mendekati Balai Diklat Kehutanan Bukit Suligi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rokan Hulu Aceng Herdiana kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan dari pantauan udara yang dilakukan sehari sebelumnya, jarak antara kebakaran hutan dan lokasi Balai Diklat Kehutanan berkisar 1 Kilometer.
Sementara pada Kamis malam tadi Karhutla terus meluas dan terus mendekati Balai Kehutanan yang berlokasi di Desa Dayo, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu.
Tim Manggala Agni Daops Pekanbaru pada Kamis malam telah bergerak ke lokasi tersebut guna melakukan penanggulangan.
Sementara tim udara satuan tugas (Satgas) siaga darurat Karhutla pada pagi ini telah menerbangkan dua helikopter pengebom air ke lokasi tersebut.
Menurut Aceng, kondisi cuaca di wilayah Rokan Hulu saat ini sangat kering karena dalam beberapa pekan terakhir tidak terjadi hujan.
Akibatnya, titik-titik api bermunculan, salah satunya di area Hutan Lindung Bukit Suligi.
Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi merupakan hamparan hutan tropis basah, dengan luas areal sekitar 300 hektare di Rokan Hulu.
Kawasan tersebut berjarak sekitar 139 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Meski secara umum kontur tanah di Hutan Lindung Bukit Suligi merupakan tanah mineral, namun lapisan atas tanah berupa humus.
"Humus yang mirip dengan gambut dan kondisinya kering sehingga sangat mudah terbakar," ujarnya.
Dari catatan Antara, kebakaran di Hutan Lindung Suligi terjadi sejak Sabtu awal pekan lalu atau momen memasuki waktu libur panjang.
Tim gabungan darat dan udara telah berusaha semaksimal mungkin menanggulangi kebakaran tersebut, Namun bara api yang diduga terpendam dalam tanah dan diperparah dengan kondisi kering kembali mengakibatkan kebakaran, hingga hari ini.
Selama operasi pemadaman berlangsung, baik tim udara maupun tim darat menyaksikan adanya aktivitas perambahan hutan di kawasan tersebut.
Tidak hanya perambahan, tim juga melihat langsung bagaimana Hutan Lindung Bukit Suligi yang terkenal akan keindahannya itu disulap menjadi perkebunan sawit, terutama di kaki bukit.
Berita Lainnya
Bupati Rohil Himbau Warga Untuk Waspada Bahaya Kebakaran
25 July 2016 15:13 WIB
APRIL Grup Umumkan Juli-September Periode Bahaya Kebakaran
30 June 2016 13:33 WIB
Polsek Lirik susuri perbatasan hutan lindung kampanyekan pilkada damai
28 September 2024 10:32 WIB
Tim gabungan bongkar bangunan liar di hutan lindung Bukit Betabuh
02 April 2022 18:49 WIB
Dari 45 hektare, DLHK Riau hanya mampu selamatkan 12 hektare hutan lindung
07 March 2022 19:05 WIB
Upaya Pemerintah Tanjung Jabung Timur kelola hutan lindung gambut, Jambi
15 January 2022 13:31 WIB
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, PTPN V reboisasi Hutan Lindung Bukit Suligi
10 January 2022 10:54 WIB
DPR pertanyakan pembabatan hutan lindung di Kabupaten Manggarai Barat
27 August 2021 11:21 WIB