Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggesa pertumbuhan industri di kawasan selatan yang difokuskan pada Pelabuhan Samudra Kuala Enok di muara Sungai Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, sebagai pintu gerbang lalulintas sektor ekonomi.
"Kita bersama dinas/badan terkait membahas perkembangan sektor perindustrian di Riau. Salah-satunya yang menjadi fokus industri di kawasan selatan adalah pelabuhan Samudra Kuala Enok," kata Andi Rachman usai melakukan pertemuan dengan jajarannya terkait pengembangan industri Riau di Kantor Gubernur, Kota Pekanbaru, Selasa.
Untuk merampungkan konsep pengembangan kawasan industri ini, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, paparan kondisi dan potensi industri yang bisa digarap di Bumi Melayu itu turut dipresentasikan dalam pertemuan tersebut.
"Ke depan akan ada pembicaraan serius dengan staf khusus dari Kemenperin RI, kita sampaikan potensi industri di wilayah ini," sebut dia.
Andi Rachman nampaknya sudah tidak sabar untuk memperluas kawasan industri setempat, koordinasi internal tengah dilakukan dengan satuan kerja sentral di pemerintahan, diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta pihak swasta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero.
Sedangkan, kondisi di bagian selatan, kata Andi Rachman, pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok menjadi fokus karena keberadaan Pelabuhan sangat strategis berada di muara Sungai Indragiri dan menghadap Selat Malaka ini, sehingga menjadi pintu gerbang ekonomi di Riau dan Sumatera.
"Konsep berbasis dengan kekuatan yang ada, di selatan ada kelebihan bukan hanya kelapa sawit dan karet tapi juga sektor sumber daya alam lainnya seperti kelapa, sagu serta hasil lautnya. Potensi ini berbeda dengan Pelabuhan Buton dan Dumai," kata dia.
Pelabuhan Samudera Kuala Enok, diharapkan akan mendorong pembangunan dan pemerataan arus barang di bagian selatan. Sebelumnya pemerintah provinsi Riau bersama PT Pelindo Persero telah melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok ini.
Dengan adanya pengembangan pelabuhan Samudera Kuala Enok, Pemerintah provinsi Riau optimis, pelabuhan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh pelayaran luar negeri, yang ke depanya akan dapat menjadi pintu gerbang ekonomi mengingat saat ini penumpukan barang tertumpu di Kota Dumai, dan sebagian lagi di Pelabuhan Tanjung Buton kabupaten Siak provinsi Riau.
Sejumlah langkah percepatan pembangunan infrastruktur terus dilakukan Pelindo I untuk menjadikan kawasan barat Indonesia tersebut menjadi poros maritim Indonesia yang tangguh guna memperlancar arus ekonomi lewat jalur laut.
Oleh: Diana Syafni