Rokan Hilir (Antarariau.com) - Sebanyak 35 orang pelaku usaha Industri Kecil Menengah di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau mendapatkan pembekalan dalam mengembangkan potensi sampah menjadi barang berharga.
"Industri kecil menengah di Kabupaten Rokan Hilir memiliki satu posisi yang strategis dan penting, karena IKM/UKM ini memberikan kontribusi secara nyata terhadap perkembangan perekonomian ditengah masyarakat," kata Bupati Rokan Hilir Suytano usai membuka acara pelatihan peningkatan kemampuan teknologi IKM dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk organik, di Bagansiapiapi, Senin.
Secara khusus Bupati juga menyampaikan kebanggaannya atas acara yang digelar karena masyarakat butuh ilmu untuk mencari peluang-peluang usaha.
"Sampah jangan dilihat kotornya, tapi kalau dikelola misalkan untuk pupuk organik tentunya akan menghasilkan pundi-pundi rupiah," kata Bupati.
Oleh karena itu dia berharap agar acara pembinaan dan pelatihan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga ilmu pengetahuan yang disampaikan narasumber dapat benar-benar dipahami dan diserap untuk lebih menambah kepercayaan diri dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha yang dimiliki.
"Jangan cuma datang dikasi pena, buku terus hilang, apalagi ini acaranya selama tiga hari jadi harus ada realisasinya," tegas dia
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rohil Syafruddin mengatakan bahwa sebanyak 35 peserta diambil dari seluruh Kecamatan yang ada di Rokan Hilir.
Adapun dari setiap kecamatan diambil dua orang terkecuali Kecamatan Bangko sebanyak satu orang.
"Tujuan acara ini memberikan arahan yang jelas untuk optimalisasi sumber daya manusia sehingga dapat berfungsi dalam meminimalkan hambatan dan permasalahan pelaku usaha," harap Syafruddin.
Dia juga berharap agar perwakilan nantinya bisa meneruskan ke pelaku usaha lainnya.
"Ilmu yang didapat ini hendaknya dapat realisasikan dalam mengembangkan usaha sampah menjadi pupuk," tuturnya.