Sepekan Terakhir, Polresta Pekanbaru Telah Menangkap Tiga Pembakar Lahan

id sepekan terakhir, polresta pekanbaru, telah menangkap, tiga pembakar lahan

Sepekan Terakhir, Polresta Pekanbaru Telah Menangkap Tiga Pembakar Lahan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Jajaran Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dalam sepekan terakhir menangkap tangan tiga pelaku pembakar lahan pasca peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kecamatan Payung Sekaki beberapa waktu lalu.

"Ketiga pelaku sampai sekarang masih dalam pemeriksaan dan penyidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

Informasi yang dirangkum, ketiga pelaku yang diduga membakar lahan tersebut masing-masing adalah Kh (48), An (22) dan Ar (22). Kh diketahui sebagai pemilik lahan sementara dua pelaku lainnya merupakan orang suruhan yang diduga membersihkan dan membakar lahan.

Bimo mengatakan ketiga pelaku tersebut diduga membakar lahan di Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan sementara menyatakan bahwa ketiganya diduga membakar lahan untuk selanjutnya dijadikan kawasan perumahan.

Barang bukti yang diamankan terdiri dari korek api, peralatan membersihkan serta lahan yang bekas terbakar. Bimo mengakui bahwa lahan yang terbakar tidak luas. "Namun, bila tidak segera diatasi kebakaran berpotensi meluas," jelasnya.

Pertengahan pekan lalu, kebakaran lahan yang melanda sejumlah Provinsi Riau meluas hingga ke pinggiran Kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Riau Ujung, Kecamatan Payung Sekaki. Seluas 8 hektare lahan di lokasi tersebut terbakar.

Kebakaran yang terjadi di wilayah itu bukanlah yang pertama kalinya. Melainkan juga sempat terbakar pada awal Agustus 2016 lalu. Dalam proses penyidikan, polisi kemudian menetapkan dua orang tersangka.

Namun, selang beberapa waktu kemudian kebakaran kembali terjadi. Meski berada di lahan yang berbeda, namun tetap di kawasan yang sama. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Toni Hermawan mengatakan pihaknya memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan patroli di wilayah tersebut.

Selain Payung Sekaki, Toher, sapaan akrabnya mengaku kebakaran lahan juga berpotensi di sejumlah wilayah lainnya di Kota Bertuah itu. Namun, dia mengatakan kontur tanah d sejumlah wilayah lain di Pekanbaru merupakan jenis tanah mineral sehingga tidak terlalu sulit untuk dikendalikan apabila terbakar.

"Tapi tetap, kita pantau terus dengan meningkatkan patroli," ujarnya.

Komandan satuan tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau, Brigjen TNI Nurendi sebelumnya mengaku kecolongan dengan adanya kebakaran lahan di Kota Pekanbaru.

"Kita memang kecolongan dengan adanya kebakaran lahan di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Tapi petugas gabungan berhasil mengendalikannya dengan cepat," kata Brigjen Nurendi yang juga menjabat sebagai Danrem 031/WB.

Selain mengaku kecolongan dengan adanya Karhutla di ibu kota Provinsi Riau tersebut, dirinya juga menyesalkan dengan kebakaran yang baru-baru ini terjadi di Kampar, wilayah yang berada tidak jauh dari Pekanbaru.

Ia mengatakan kebakaran lahan di Pekanbaru dan Kampar harus segera dicegah karena berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Selama 2016 ini, Bandara bertaraf Internasional itu terbebas dari kelumpuhan. Hal itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang sering lumpuh akibat bencana kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau.