Rengat, (Antarariau.com) - Seluruh Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik itu SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau diundang dalam pertemua khusus dalam merespon rendahnya hasil Unian Nasional tahun 2015/2016.
"Saya sangat prihatin, hal ini perlu dievaluasi," kata Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto di Rengat, Rabu.
Bupati mengatakan, rendahnya nilai UN tingkat SMP dan MTs yang diraih oleh siswa di Indragiri Hulu perlu ditinjau ulang permasyalahannya, pertemuan khusus juga untuk mencari solusi agar kedepan terjadi peningkatan.
Semua pihak juga merasa bangga atas suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional, panitia telah bekerja optimal.
"Melalui pertemuan yang digelar semua pihak dapat mengintrospeksi diri," sebutnya.
Bupati menyebutkan, kulaitan sekolah dan mutu siswa selama ini diyakini sudah membaik dan meningkat, namun disayangkan jika UN yang diraih siswa justru rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Riau.
Menurut Bupati, jika di kaji dari sisi infrastruktur dan SDM, tidak dapat dipungkiri dalam lima tahun terakhir, banyak kemajuan yang sudah dirasakan dunia pendidikan di Inhu, bahkan Pemkab Inhu sudah mengalokasikan anggaran untuk bidang pendidikan mencapai 30 persen.
"
Namun dalam hal ini sudah tidak bisa saling menyalahkan, karena itu merupakan tanggungjawab bersama," ujarnya.
Bupati juga minta kepada seluruh kepala SMP dan MTs untuk bekerja secara profesional dan tidak pernah menyerah untuk terus berbuat yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan di Inhu.
"Saya meminta kepala sekolah kreatif dan inovatif, sehingga mampu menghasilkan program - program untuk kemajuan sekolah," tegasnya.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Wakil Bupati Inhu H Khairizal, Plt Asisten Adminstrasi Umum Setda Inhu Hendrizal, Kepala Bappeda dan Litbang Inhu Junaidi Rachmat, Kepala Dinas Pendidikan Inhu Ujang Sudrajat bersama jajaran serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Inhu.
Kepala Dinas Pendidikan Indragiri Hulu Ujang Sudrajat mengatakan, pihaknya sesegera mungkin akan membuat program untuk peningkatan mutu sekolah dan hasil UN, diantaranya melakukan pelatihan dan bedah SKL untuk guru mata pelajaran UN.
"Kami telah menggelar try out bersama untuk peserta UN serta telah memprogramkan diklat pelatihan calon kepala sekolah untuk 100 guru SMP dan SMA sederajat," ujarnya.
Kadisdik juga berharap tahun 2017 mendatang, sekolah dapat melaksanakan UN dengan baik dan jujur serta semakin banyak sekolah yang memperoleh penghargaan integritas dari Mendikbud.