Pondok Pesantren di Duri ini Wisuda 12 Tahfidz Al-Quran

id pondok pesantren, di duri, ini wisuda, 12 tahfidz al-quran

Pondok Pesantren di Duri ini Wisuda 12 Tahfidz Al-Quran

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Ibadurrahman Belading Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mewisuda sebanyak 12 siswa penghafal atau tahfidz Al-Quran, Ahad.

"Para siswa yang di wisuda tersebut telah menjalani masa pendidikan selama 2 tahun di Pondok Pesantren," kata Pimpinan Pondok Pesantren Ibadurrahman Belading Ustadz Yana Lukmanul Hakim dalam perbincangannya dengan Antara di Pekanbaru.

Ustadz lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir tersebut menjelaskan mayoritas siswa yang diwisuda selama menjalani pendidikan dengan fasilitas beasiswa yang disediakan yayasan Pesantren tersebut berusia 18-20 tahun. Sebagian besar siswa yang menjalani pendidikan berasal dari Riau, meski tidak sedikit yang berasal dari sejumlah provinsi di Sumatera dan Pulau Jawa.

"Jadi, siswa yang melanjutkan pendidikannya di Pesantren ini adalah mereka yang menamatkan pendidikannya di SMA sederajat. Mereka berasal dari Riau, Sumbar dan Jawa," lanjutnya.

Sehingga, setelah memenuhi target dengan capaian menghafal Al-Quran, dia mengatakan para siswa dapat melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah atau ke luar negeri. Ia mengatakan, hingga 2016 ini, pihaknya telah mewisuda sebanyak 5 kali. Wisuda dilakukan satu kali dalam setahun.

Selama itu pula, sejumlah siswa yang pernah mondok di Pesantren itu melanjutkan pendidikan ke Al Azhar, Mesir. "Dan beberapa diantaranya lebih memilih mengabdi ke kampung halaman masing-masing meski ada yang tetap lanjut ke bangku kuliah," jelasnya.

Ia mengakui, setiap tahunnya jumlah santri yang di wisuda terus meningkat. Namun begitu, kapasitas asrama dan gedung sekolah yang belum memadai tidak dapat menampung peningkatan minat siswa yang ingin belajar di pesantren tersebut.

"Tahun ini saja ada 80 calon siswa yang mendaftar. Tapi sangat disayangkan, kita hanya dapat menerima 20 siswa karena memang keterbatasan," jelasnya.

Ia berharap dalam jangka waktu ke depan, pesantren yang berlokasi di wilayah penghasil Migas itu dapat menampung dan mencetak lebih banyak Tahfidz Quran.

Kisah siswa Tahfidz Quran yatim piatu termuda.

Pada wisuda yang turut dihadiri pejabat pemerintah Kabupaten Bengkalis tersebut, seorang tahfidz muda cukup menarik perhatian. Siswa tersebut merupakan yang paling muda diantara seluruh siswa yang diwisuda. Siswa itu bernama Muhammad Albar (15).

"Di usia yang ke 15, dia telah menghafal 30 jus Al-Quran. Bahkan, dapat menghafal Al-Quran dalam waktu cukup cepat, 1 tahun 2 bulan," jelasnya.

Ustadz Yana mengisahkan, Muhammad Albar masuk ke Pondok Pesantren tersebut setelah dia menamatkan pendidikannya di SD. Anak asal Kota Duri itu memotivasi dirinya sendiri dalam menghafal Al-Quran dengan kondisinya yang tidak lagi memiliki orang tua.

Setelah selesai menamatkan pendidikannya di Pesantren tersebut, Ustadz Yana mengatakan Muhammad Albar akan terus melanjutkan pendidikannya. "Alhamdulillah, banyak donatur yang bersedia menyekolahkan anak tersebut bahkan hingga selesai kuliah," jelasnya.