39 Kelompok Peternak Pekanbaru Terima Bantuan Modal Usaha

id 39, kelompok peternak, pekanbaru terima, bantuan modal usaha

 39 Kelompok Peternak Pekanbaru Terima Bantuan Modal Usaha

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 39 kelompok peternak ikan di Pekanbaru, Provinsi Riau telah menerima bantuan modal pengembangan usaha mina mandiri (PUM) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak empat tahun terakhir.

"Pekanbaru memperoleh PUM sejak tahun 2011 -2015," ungkap Penyuluh Perikanan Bantu ( PPB ), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mohammad Hasbi, di Pekanbaru, Rabu.

Mohammad Hasbi menjelaskan jumlah penerima PUM di Pekanbaru memang masih terbilang minim. Jika dibandingkan dengan kelompok petani ikan budidaya yang sudah layak dan membutuhkan bantuan.

"Kalau ditotal kelompok budidaya ikan di Pekanbaru ada ratusan, tetapi yang baru mendapat PUM cuma 39," urainya.

Hal ini terjadi karena dana bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tiap tahunnya terbatas.

"Makanya proses pengusulan perlu antrian dan selektif. Peternak yang berhak atas PUM di Pekanbaru haruslah yang sudah ada akta pendirian dan akta pengukuhan kelompoknya," bebernya terkait persyaratan.

Nantinya kelompok yang lulus ferivikasi akan dibantu senilai Rp60 juta perkelompok oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Dirjen kementerian budidaya,

"Bantuan itu hanya boleh sekali," tegasnya.

Ia menjelas tahun 2015 di Peknbaru hanya ada tiga kelompok peternak ikan yang mendapat PUM, yakni sumber rezeki, rezeki bersama yang berkolam di Tenayan Raya, dan nusa bakti utama yang berkolam di Muara Fajar.

Ia menilai sistem budidaya ikan di Pekanbaru masih memakai cara konvensional. Yakni cara-cara lama dengan proses penggemukan yang memakan waktu lama.

"Seperti budidaya ikan patin masih dengan cara lama, dimana waktu penggemukannya alami," ujarnya.

Namun untuk ikan lele, saat ini peternak Pekanbaru sudah bisa menggunakan sistem budidaya baru dengan percepatan penggemukan atau dikenal dengan cara bioflok.

Ia menambahkan produksi budidaya ikan di Pekanbaru masih terbanyak pada jenis lele dan patin. Sementara ikan lainnya seperti nila dan ikan mas masih dari kabupaten tetangga yakni Kampar dan Sumbar.

Demikian juga dengan pasokan, produksi ikan lokal Pekanbaru hanya mampu mengisi 60 persen kebutuhan masyarakat. Sementara sisanya dipasok dari luar Riau.

"40 persen pasokan Ikan masih datang dari Kampar dan bahkan pada waktu-waktu tertentu ikan lele dipasok dari Medan," tambahnya.