Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 74 anak Lembaga Pemasyarakatan IIB mendapatkan pembinaan kesenian dari Komunitas Seni Rumah Sunting untuk mengarahkan dan mengembangkan bakat seni yang mereka miliki.
“Kami bekerja sama dengan Komunitas Seni Rumah Sunting serta lembaga pendidikan anak untuk mengarahkan bakat yang dimiliki anak-anak lapas, dengan pembinaan yang dilakukan setiap dua kali sebulan,” kata Kepala Lapas Anak IIB Pekanbaru, R sigit Dwi Satrio di kantornya, Jalan Bindanak, Pekanbaru.
Hadir pada kesempatan yang sama Kepala Lembaga Pelindungan Anak (LPA) Riau, Ester mengungkapkan kesenangannya bisa bergabung disana.
"Selama ini belum ada di lapas anak kegiatan untuk mengutarakan, memberi perhatian seni musik, monolog dan teater, jadi ini awal kerjasamanya agar anak-anak ini mempunyai inovasi baru, mempunyai semangat baru dan mereka tidak dikucilkan nantinya setelah bergabung dengan masyarakat," tutur Ester.
Dia menjelaskan dari seni bakat yang mereka tunjukkan seperti puisi, lagu, teater mereka yang tidak bisa mengungkapkan isi hatinya akan mereka ungkapkan dengan seni.
"Banyak diantara mereka yang bertanya kepada saya jika kami keluar dari sini apakah masyarakat masih menerima kami, saya katakan masyarakat akan menerima jika kaliam memiliki keterampilan yang bisa kalian berikan untuk lingkungan," ujarnya.
Satu yang harus diketahui masyarakat, kata dia, bahwa mereka disini bukan dipenjarakan tapi mereka disini dididik dan dibina.
"Banyak faktor yang membuat anak-anak kita seperti ini jangan hanya menyalahkan mereka, coba telisik dari dalam keluarga, lingkungan, selama ini yang hanya memberi fasilitas, tapi coba fasilitasi juga mereka dengan kasih sayang," katanya
Dengan adanya adanya kerjasama antara pembina lapas, pekerja seni dan lembaga perlindungan anak merupakan awal kedepannya apa yang dibina akan dibawa dan dipertunjukkan ke nasional nantinya.
Ketua Komunitas Seni Rumah Sunting Kuni Masrohanti menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan seni duakali atau empatkali dalam sebulan meliputi seni musik, teater, lagu, puisi dan kegiatan seni lainnya.
"Kami sudah melihat bakat mereka satu persatu, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini,"tuturnya.
Dia mengaku bahwa kegiatan seni ini bukan hanya pihaknya saja yang melakukan tapi juga tergabung dengan komunitas yang lain diantaranya sanggar latah tuah, grup musikalisasi gendung dan yang lainnya.
"Karena pas pertunjukan anak lapas tadi juga ada yang bagus, ada yang pandai main gitar, pandai bernyanyi dan suaranya bagus, jadi kami sepakat komunitas mana yang kebagian mengajar,"katanya. (Diana Syafni)