Pekanbaru, (Antarariau.com) - Atraksi "Flight Pass" pesawat tempur Hawk 100/200 mewarnai peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke 70 yang dipusatkan di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
"Flight pass" atau terbang melintas yang dilakukan dua pesawat Hawk 100/200 dilakukan beberapa saat setelah upacara peringatan HUT TNI ke 70 yang dipimpin langsung Komandan Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Skadron Udara 12, Sabtu.
Dari pantauan terlihat sejumlah formasi yang dilakukan oleh dua pesawat yang dipiloti Kapten Penerbang Made Yogi dan Lettu Penerbang Reza Yori tersebut. Diantaranya adalah terbang secara beriringan rendah kemudian berpencar serta beberapa kali single flight dengan juga dengan ketinggian yang rendah.
Aksi kedua pilot tersebut membuat kagum sejumlah tamu Forkompida yang hadir diantaranya Danrem 031/WB, Danlanal Dumai, Kapolda Riau dan pejabat pemerintahan setempat.
Dalanud RSN Marsekal Pertama Henri Alfiandi kepada Antara disela-sela atraksi pesawat itu mengatakan HUT TNI AU ke 70 ini mengusung tema "Dilandasi Moralitas, Integritas, Profesionalitas dan Militansi, TNI AU siap mengamankan wilayah dirgantara dalam rangka penegakan kedaulatan dan keutuhan NKRI".
"Target kita dalam memperingati HUT TNI AU ini tentunya sesuai tema. Moralitas prajurit, kemudian integritas antar angkatan. Kemudian selanjutnya profesionalisme yang paling utama," jelasnya.
Ia mengatakan peningkatan profesionalisme prajurit menjadi tujuan utama TNI AU saat ini, terutama di bawah Komando yang ia pimpin.
"Bagaimana caranya? Caranya adalah saya sebagai Komandan harus mendidik dan melatih. Berulang-ulang sehingga timbul profesionalisme hingga tercapai grade utama, yaitu Zerro Accident," tegasnya.
Sementara itu, rangkaian kegiatan dalam HUT TNI AU ke 70 tersebut, Lanud RSN menyuguhkan beragam acara menarik yang terbuka untuk umum serta gratis. Selain atraksi Hawk 100/200, masyarakat umum juga disuguhkan melihat langsung pesawat tempur F16, aksi terjun payung, aeromodeling, paramotor, dan persenjataan Batalyon Komando 462 Paskhas.
Menurut Henri, terbukanya segala rangakain kegiatan dan ditampilkannya alat utama sistem persenjataan TNI AU Lanud RSN itu untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat ke dunia kedirgantaraan.
"Saya tidak ingin masyarakat Riau merasa ada jarak dengan TNI AU. Kemudian juga menumbuhkan edukasi. Jadi, jika dulu nenek moyangku seorang pelaut, maka anak cucuku kedepan adalah insan dirgantara," katanya.