Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, akan mengubah tiga sekolah marjinal binaan Provinsi Riau diwilayahnya, menjadi rumah singgah, karena sudah tidak pantas lagi.
"Sebenarnya sekolah marjinal tidak untuk daerah perkotaan tetapi terisolasi," ungkap Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di Pekanbaru, Selasa.
Firdaus mengatakan, saat ini Pekanbaru miliki tiga sekolah marjinal yang didirikan Pemprov Riau.
Dulunya sekolah marjinal ini diperuntukkan bagi warga pendatang di pinggiran Pekanbaru yang bekerja di perkebunan. Tetapi seiring waktu saat ini sudah tidak pantas lagi dimiliki.
"Makanya kami akan menutup sekolah marjinal yang ada," tegasnya.
Selanjutnya akan dibuka rumah singgah. Tempat menampung dan membina para gelandangan dan pengemis yang kini menjamur di Pekanbaru.
Selain dirubah diwilayah yang ada sekolah marginalnya seperti Tenayan Raya, dibangunkan sekolah baru. Demikian juga bagi yang ada di Tampan akan diganti jadi rumah singgah.
Firdaus, menjelaskan pertimbangan akan mengalih fungsikan sekolah mariginal menjadi rumah singgah, karena justru di Pekanbaru saat ini banyak terdapat gelandangan dan pengemis.
"Saya juga banyak dikritik bahwa kenapa disimpang-simpang masih banyak gelandangan dan pengemis. Maka dari itu, sekolah marginal itu kita akan tutup dan alihkan sebagai rumah singgah untuk anak-anak jalanan," jelas Firdaus.
Wako mengibaratkan, Pekanbaru sebagai gula yang dikerumuni oleh semut. Maka dari itu, semua lapisan termasuk gepeng dan anak punk dari daerah luar selalu datang ke Pekanbaru.
"Gepeng ini adalah pekerjaan sindik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan mengeksploitasi anak-anak," bebernya.
Firdaus menilai gepeng ini adalah orang yang malas. Karena dari segi fisik kuat tanpa cacat.
"Tetapi mereka telah menjual moral untuk meminta-minta. Penghasilan mereka itu jauh lebih besar daripada mereka yang bekerja secara baik," jelasnya lagi.
Untuk itu, Wako juga meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti penyakit masyarakat tersebut. Mereka ditangkap dan dibina pada rumah singgah yang nantinya akan dibangun.