Oleh Agustine Sri Pamungkas
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebagai alumni sekaligus pernah menjadi pimpinan umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada tahun 1998-1999 Wakil DPR RI menyampaikan orasi kebangsaan kepada anggota organisasi ini dengan menyampaikan pentingnya memahami perbedaan tantangan pada setiap generasi kepemimpinan.
"Aksi pergerakan saat 1998 dengan saat ini tentu telah berbeda esensinya, saat itu aktivis berhadapan dengan kezaliman pemerintah yang nyata seperti diktatorianisme, tetapi sekarang tidak,"ujar Wakil DPR RI, Fahri Hamzah, Rabu.
Kondisi yang berbeda itu menurutnya saat ini ada pencitraan yang dilakukan sehingga kezaliman tidak serta merta terlihat.
"Saat ini harus melihatnya dengan mata hati,"imbuhnya.
Ia juga menyampaikan dua hal penting dalam melakukan aksi pergerakan ini yaitu harus adanya konsep dan juru bicara.
"Dalam pergerakan sangat membutuhkan narasi atau konsep, hal ini juga tidak cukup oleh sebab itu dibutuhkan juru bicara yang akan menyampaikan narasi tersebut,"lanjutnya.
"Soekarno adalah contoh single narative yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia,"terangnya.
Ia mengatakan pada intinya aksi pergerakan apapun membutuhkan narasi sebagai konsep kemudian juru bicara untuk dapat menyampaikan kepada publik.
"Karena tantangan dari generasi kegenerasi berikutnya akan berubah-ubah,"ucapnya.
Ini Orasi Kebangsaan Fahri Hamzah kepada Pengurus Baru KAMMI Riau
