Tembilahan, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau saat ini tengah mengkaji penggunaan gedung Unisi yang merupakan bangunan tertinggi di daerah itu.
"Melalui Sekretaris daerah kami telah membentuk tim kajian pemanfaatan fasilitas, terutama untuk gedung itu," kata Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan di Tembilahan, Kamis.
Ia mengatakan tim kajian ini merupakan sebagai tindak lanjut tuntasnya pelaksanaan pengauditan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Sebelumnya kan tujuan gedung ini dibangun untuk digunakan sebagai sarana belajar mengajar oleh lembaga perguruan tinggi Universitas Islam Indragiri (UNISI) yang berada dibawah naungan Yayasan Tasik Gemilang," terangnya.
Namun, saat ini, lanjutnya, pihaknya belum menetapkan pemanfaatan gedung tersebut.
"Masih dikaji oleh tim, tapi tidak tertutup kemungkinan gedung itu difungsikan kembali sesuai tujuan awal, tetapi harus dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, karena gedung itu merupakan aset daerah," tegasnya.
Gedung Unisi ini berada di Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di antara Jalan M Yamin dan Jalan Swarna Bumi.
Bangunan ini dibangun sekitar tahun 2006 di masa kepemimpinan Indra Muchlis yang menjabat sebagai Bupati Kabupaten Indragiri hilir selama dua periode.
Pemerintah saat itu mengerjakannya dengan menggunakan sistem Multiyears. Adapun proyek multiyears yang dibangun atas gagasan mantan Bupati Inhil itu meliputi Jalan Highway Tempuling-Mandah, gedung Islamic Centre dan gedung Unisi Tembilahan.(Adv)
