Pekanbaru, (Antarariau.com)- Sosialisasi terkait pembakaran hutan yang telah digencarkan tahun lalu dianggap gagal mengingat masih banyaknya titik api oleh berbagai pihak yang tidak menghiraukan hal tersebut.
"Kita gembor-gembor tahun lalu maka mereka masih saja membakar,
tentu kita perlu mempertanyakan nyakan sampai dimana sosialisasi tersebut?," Kata Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor Jendral TNI Lodewyc Pusung di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya sosialisasi gagal karena tidak ada titik api yang disebabkan oleh gesekan api di hutan. Namun itu jelas karena dibakar lalu bagaimana dengan sosialisasinya.
"Uniknya titik api bertambah pada Sabtu dan Minggu, mungkin TNI dan Polri bisa saja pulang kampung, bagaimana dengan leading sectornya, dinas kehutanan? jangan hanya SMSan dan tidur-tiduran saja," lanjutnya.
Terkait Lodewic mengkritisi pihak kehutanan yang harus jelas berapa orangnya disana. TNI dan Polisi bertugas membantu bukan pembantu. Pihaknya mengatakan sudah gencar mengadakan patroli namun titik api setiap Sabtu dan Minggu terus meningkat.
"Sosialisasi yang gagal mari kita berupaya lagi, saya tidak membahas siapa yang salah dan benar hanya saja ayolah sama sama bekerja yang tertidur mohon dibangunkan," ujarnya.
Pelaksana Gubernur Riau Arsyadjuliansi Rachman menanggapi mengenai sosialisasi yang gagal tersebut mengatakan TNI dan Polisi sudah bekerja keras. Maka dihimbau pada kepala desa harus aktif keterlibatannya dalam masalah kebakaran hutan dan lahan.
"Terakhir sosialisasi ini kita gencarkan tanggal 2 Maret, kita panggil kepala daerah, camat, namun masih belum juga sukses. Kedepannya kita tambahkan intensitas terkait sosialisasi tersebut," ujarnya. (Diana Syafni)