Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mendorong kelompok tani daerah ini menanam cabai terutama cabai merah untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas itu yang terjadi sepanjang tahun.
"Harga cabai selalu berfluktuasi setiap hari bahkan sepanjang tahun sehingga cabai menjadi pemicu tingginya tingkat inflasi di Riau khususnya di Pekanbaru," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, El Syabrina di Pekanbaru, Kamis.
Dia menjelaskan, produksi berbagai kebutuhan pangan di daerah itu sampai saat ini masih terabaikan. Salah satu faktor penyebab karena sempitnya lahan bercocok tanam, sedangkan sebagian warga di Riau lebih memilih menanam kelapa sawit dan sebagian kecil karet.
Kondisi itu telah mengakibatkan segala kebutuhan pokok harus didatangkan dari luar daerah dan bahkan untuk penuhi kebutuhan warga setempat, masih banyak dengan ketergantungan impor dari negara tetangga.
Selama ini, lajut El, produksi cabai di Pekanbaru hanya mampu memenuhi kebutuhan tidak sampai 50 persen atau 2 ton dari total kebutuhan 4 ton setiap pekan.
"Sebagai langkah antisipasi lonjakan harga seperti cabai, kami mendorong petani khususnya para kelompok tani di daerah ini untuk tingkatkan produksinya ditengah minim pasokan dengan cara tanam cabai," katanya.
Menurut dia, warga di kota tersebut telah mengetahui bahwa pasokan cabai di datangkan dari daerah provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara bahkan sebagian kecil dari Pulua Jawa.
"Kami terus dorong petani kembangkan komoditas cabai, agar Pekanbaru bisa penuhi kebutuhan sendiri. Sebab kalau bisa dipenuhi dari hasil pertanian di daerah ini, maka tidak akan terjadi fluktuasi harga dan bahkan bisa dikendalikan," ungkapnya.
Pemko Pekanbaru akan memberikan stimulan awal berupa bibit cabai.
"Ini untuk tekan inflansi setiap bulan, sehingga tanah cabai perlu terus dikembangkan, walau rentan alami gagal panen. Salah satu solusinya, kami tawarkan bisa tanam dengan plastik perak," kate El lagi.
Pada awal Februari lalu, akses jalan darat dari Sumatra Barat menuju Kota Pekanbaru atau sebaliknya terputus dan kondisi tersebut membuat pasokan berbagai komoditas pangan seperti cabai menjadi berkurang.
Namun, harga cabai dari Kota Bukit Tinggi, Sumatra Barat di sejumlah pasar tradisional Pekanbaru masih masih stabil dengan harganya berkisar Rp30 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram.
"Kalau stok memang berkurang, tapi kenaikan tidak terlalu tinggi. Hanya naik sekitar Rp2.000 dari sebelumnya," ujarnya pedangang cabai Pasar Pagi Arengka, Neli.
Berita Lainnya
BPJS Kesehatan dorong pemda di Riau tingkatkan keaktifan peserta di desa
04 December 2024 19:33 WIB
Penjabat Gubernur Riau dorong desainer muda berkiprah internasional
26 November 2024 21:28 WIB
LKPP dorong pendidikan vokasi Poltek Pengadaan Nasional percepat kompetensi SDM
09 September 2024 21:56 WIB
Pemerintah Pekanbaru terus dorong masyarakat menjadi bapak asuh anak stunting
12 May 2023 20:45 WIB
Berbagi berkah Ramadhan, Komunitas Motor Listrik Pekanbaru dorong minat gunakan motor listrik
28 April 2022 9:57 WIB
Benahi banjir Pekanbaru, legislator dorong evaluasi kebijakan tata ruang
06 February 2022 18:41 WIB
Libur Natal Tahun Baru dorong okupansi hotel Pekanbaru naik
05 January 2022 6:56 WIB
Balai Karantina Pekanbaru dorong ekspor pertanian di Inhil
18 June 2021 14:11 WIB