Jakarta 1 Februari 2016, (Antarariau.com) – Greenpeace Asia Tenggara hari ini mengumumkan penunjukan aktivis iklim terkemuka Naderev ‘Yeb’ Sano sebagai Direktur Eksekutif.
Yeb memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam memimpin gerakan lingkungan di dunia. Greenpeace yakin dia akan memeningkatkan kinerja organisasi untuk memastikan masa depan yang lebih hijau, bersih, dan damai bagi seluruh penduduk Asia Tenggara. Selain itu Yeb juga diyakini dapat mendorong upaya global untuk mengatasi bencana terkait perubahan iklim.
Ketua Dewan Pembina Greenpeace Asia Tenggara Suzy Hutomo mengatakan:
“Dengan gembira kami menyambut Yeb Sano sebagai Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara. Kami yakin Yeb akan meningkatkan kerja-kerja terkait mengubah sikap dan perilaku untuk melindungi dan melestarikan lingkungan dan mempromosikan perdamaian, juga melindungi bumi yang rapuh dari kehancuran. Bersama-sama kita dapat mencapai keadilan lingkungan,”
Yeb lahir di Manila, Filipina, dan telah 20 tahun mendedikasikan diri untuk menghentingan bencana perubahan iklim. Sebelum bertugas sebagai Kepala Delegasi Perubahan Iklim Filipina untuk PBB pada 2010, Yeb adalah Direktur Program Perubahan Iklim, WWF-Filipina.
Dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Negosiator Iklim untuk pemerintah Filipina di UNFCCC di Warsawa, 2013, ia mengungkapkan betapa pentingnya untuk bertindak cepat guna mengatasi persoalan perubahan iklim. Pada saat itu, dia mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk memberikan komitmen iklim yang kuat dan mengikat. Guna menekankan seruannya tersebut, Yeb melakukan mogok makan bersama ribuan orang di seluruh dunia selama dua minggu sejak konferensi dibuka.
Dia juga berpidato dengan berapi-api di Warsawa. Pasalnya, beberapa hari sebelum pidato tersebut, Topan Haiyan memporak-porandakan Filipina, menewaskan lebih dari 6.000 orang. Kejadian ini tercatat sebagai salah satu badai terkuat yang pernah didokumentasikan. Dia menegaskan para pemimpin yang berada di konferensi tersebut harus serius membahas persoalan perubahan iklim.
Yeb mengungkapkan: “Banyak negara-negara miskin yang akan lebih menderita lagi apabila kita gagal bertindak. Ini adalah saatnya untuk bertindak.”
Yeb bergabung bersama Greenpeace dengan keyakinan bahwa krisis ekologi dunia tidak dapat diatasi melalui kekuasaan, melainkan melalui katalisasi gerakan global yang saling menghubungkan seluruh umat manusia.
“Bumi sedang menghadapi ancaman yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, dan tidak ada keraguan bahwa kita harus menemukan cara hidup baru yang sejalan dengan batas ekologi planet ini. Oleh karena itu saya memutuskan untuk berjuang bersama Greenpeace.”
“Perjuangan ini tidak dapat dimenangkan dalam batasan-batasan institusi ataupun kenegaraan. Kita semua harus berdiri bersama-sama untuk mewujudkannya. Saya senang bukan hanya karena bergabung dengan organisasi kampanye yang paling dicintai di sleuruh dunia, tetapi juga karena dengan bergabung bersama Greenpeace artinya saya bergabung dengan jutaan orang dari seluruh penjuru dunia yang membuat pekerjaan fantatis yang dilakukan organsiasi ini dapat terjadi.”
Berita Lainnya
Jatmiko Santosa ditunjuk sebagai Direktur Utama PalmCo
08 December 2023 11:47 WIB
Mengundurkan diri sebagai Direktur RSUD Meranti, ini alasan dokter Ria
15 February 2021 20:23 WIB
KPK panggil Direktur Operasional Pertani sebagai saksi terkait kasus bansos
26 January 2021 12:09 WIB
23,7 persen publik tidak terima Gibran sebagai calon wali kota
16 February 2020 16:09 WIB
Munirwan ditahan polisi Aceh sebagai direktur perusahaan
27 July 2019 6:05 WIB
Direktur FBI Dituduh Sebagai Penyebab Kalahnya Hillary Clinton
13 November 2016 14:40 WIB
Bupati Bengkalis Resmi Lantik Jufrizal Sebagai Direktur PDAM
20 July 2016 7:56 WIB
Direktur Perusahaan Pengadaan E-Learning di Rohul Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi
19 January 2016 20:46 WIB