Tehran (Antarariau.com) - Kementerian Luar Negeri Iran mengancam Arab Saudi dengan mengatakan negera kerajaan itu akan menanggung risiko tinggi karena telah mengeksekusi ulama terkemuka Syiah di Saudi, Nimr al-Nimr, Sabtu ini.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Hossein Jaber Ansari mengutuk keras eksekusi itu, apalagi eksekusi dilakukan setelah Iran yang didominasi Syiah berulang kali meminta Saudi yang mayoritas Sunni untuk mengampuni sang ulama.
"Pemerintah Saudi mendukung gerakan teroris dan ekstremis, namun menanggapi kritik di dalam negeri dengan penindasan dan eksekusi. Pemerintah Saudi akan menghadapi risiko setimpal menyusul kebijakannya ini," kata dia seperti diwartakan kantor berita IRNA.
Nimr (56) adalah tokoh utama penganjur demonstrasi yang pecah pada 2011 di provinsi bagian timur Saudi yang bermayoritas Syiah yang mengeluhkan marginalisasi oleh pemerintah Saudi terhadap minoritas Syiah.
"Eksekusi tokoh semacam Sheikh al-Nimr, yang tidak menempuh cara lain dalam mengutarakan tujuan politik dan agamanya selain dengan angkat bicara, sungguh menunjukkan parahnya ketidakbertanggungjawaban dan kekuarangakalan," kata Ansari.
Untuk itu, milisi mahasiswa Basij yang punya kaitan dengan pasukan elite Iran Pengawal Revolusi menyerukan demonstrasi besar Minggu sore di depan kedutaan besar Saudi di Tehran, demikian AFP.
Berita Lainnya
Buntut Protes Eksekusi Mati Ulama Syiah, Hubungan Diplomatik Saudi-Iran Putus
04 January 2016 7:17 WIB
Jerman: Eksekusi Mati Ulama Syiah oleh Saudi Tingkatkan Ketegangan
02 January 2016 23:25 WIB
Ulama Syiah Irak Juga Protes Saudi, Ancam Demo Besar-Besaran
02 January 2016 23:11 WIB
Enam gunung api berstatus siaga-awas, Panglima TNI siapkan pasukan reaksi cepat
11 November 2024 16:57 WIB
Atlet Riau kembali sabet emas di PON, ini reaksi Pj Gubri Rahman Hadi
31 August 2024 6:24 WIB
Marinir Indonesia dan Amerika Serikat latihan pertahanan dan menembak reaksi
16 July 2024 13:25 WIB
Ini reaksi Jokowi terhadap penembakan Trump
14 July 2024 19:28 WIB
Swiss lolos ke 16 besar, ini reaksi Murat Yakin
24 June 2024 8:21 WIB