Bengkalis, (Antarariau.com) - Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, bertekad akan menjadikan kegiatan budaya ritual mandi safar yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh warga Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat, sebagai iven budaya dan wisata nasional di Provinsi Riau.
"Kegiatan ini kita harapkan dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kedepan kita akan upayakan kegiatan ini menjadi iven nasional dengan mengundang menteri untuk melihat langsung keindahan Pantai Rupat," kata Plt Gubri di hadapan puluhan ribu masyarakat ketika membuka kegiatan ritual budaya Mandi Safar di Pantai Tanjung Lapin, Kecamatan Rupat Utara, Senin.
Ia mengatakan, iven budaya ritual Mandi Safar ini sejalan dengan visi Riau 2020 yakni sebagai pusat budaya Melayu di kawasan Asia Tenggara.
"Untuk itu seluruh elemen negeri ini harus memperkuat untuk mempercepat dan menyukseskan visi tersebut," katanya.
Terlebih lanjutnya lagi, pada peringatan ulang tahun Provinsi Riau ke-58, Pemerintah Provinsi Riau telah mencanangkan salah satu sektor yang perlu ditumbuhkembangkan adalah sektor pariwisata berbasis budaya.
Menurut Gubri, potensi pariwisata yang ada di Pulau Rupat harus dimaksimalkan mengingat Pemkab Bengkalis sudah melakukan investasi besar di bidang infratsruktur jalan.
"Jika potensi pariwasata ini dikelola dengan baik, maka akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Gubri lagi.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan kegiatan budaya ritual mandi safar sebagai even nasional, pada tahun 2016 tepatnya pada APBD perubahan tahun 2016 Pemerintah Provinsi Riau pada tahap awal membuat DED (Detail Enginering Design).
Untuk itu, diminta Bupati dan Dinas Pariwasita Kabupaten Bengkalis untuk terus mengingatkan agar bisa dimasukan pada APBD-P 2016. (Adv)