Pemkab Inhu Bantu Pemasaran Buah Sawit Petani

id pemkab inhu, bantu pemasaran, buah sawit petani

Pemkab Inhu Bantu Pemasaran Buah Sawit Petani

Rengat, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menunjukan kepedulian terhadap pemasaran buah sawit petani yang dipanen agar memiliki nilai jual tinggi dengan menggandeng asosiasi.

"Kami lakukan untuk membantu pemasaran hasil panen sawit petani," kata Kepala Dinas Perkebunan Indragiri Hulu Hendrizal di Rengat, Kamis.

Instansi ini akan bekerja keras membantu peningkatan pendapatan petani, selama ini harga tidak normal dan sulitnya penjualan buah untuk itu salah satu solusinya dengan menggandeng sejumlah asosiasi sehingga mampu ikut berpran aktif dalam memasarkan buah sawit ke konsumen atau pabrik.

Dinas Perkebunan akan membentuk tim khusus mendata dan mencatat petani sawit yang ada untuk dikelompokkan sehingga mempermudah dalam pengaturannya, dalam hal ini tentunya tidak akan bekerja sendiri sejumlah asosiasi di kerahkan sehingga hasilnya optimal.

" Ini adalah salah satu agenda khusus, karena harga sawit berfluktuasi," sebutnya.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbut Inhu Dedi Dianto juga menyebutkan, asosiasi ini juga nantinya ikut membantu melakukan pendataan petani sawit yang ada sehingga dapat dengan mudah di kelompokkan di tempat tertentu yang mudah saling berkoordinasi.

" Saat ini sudah terdapat 12 kelompok yang direncanakan segera didaftarkan," ujarnya.

Dedi juga menyampaikan, nantinya pihak Disbun akan menghubungkan kelompok petani tersebut ke pabrik kelapa sawit, sehingga harga jual buah kelapa sawit para petani akan semakin membaik.

Selain itu, instansi ini juga akan mencarikan pemodal yang akan berinvestasi dalam membantu pengelolaan sawit petani, jika hal ini berhasil maka kesejahteraan petani sawit terwujud serta harga buah sawit akan normal.

Salah satu Petani sawit Sarno (63) mengatakan, jika ada upaya pemerintah untuk mendata petani sawit dan mencarikan pemodal adalah sangat positif, karena saat ini harga sawit masih rendah dan bahkan dipabrik sering terjadi penekanan harga khususnya petani bukan mitra perusahaan.

" Kami berharap asosiasi juga berperan aktif membantu, karena banyak petani sawit yang berada jauh dari pusat kecamatan," terangnya.